Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran
PVMBG belum memutuskan untuk menaikkan status Semeru ke level siaga.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani melaporkan Gunung Semeru telah meluncurkan awan panas guguran. Kejadian tersebut mulai terekam sekitar pukul 01.23 WIB, Selasa (1/12).
"Masih berlangsung (dengan) jarak luncur bertambah dari 2.500 menjadi 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan," kata Kasbani kepada Republika, Selasa (1/12).
Saat ini, status Gunung Semeru masih berada di level waspada atau dua. PVMBG belum memutuskan untuk menaikkan status Semeru ke level siaga atau tiga.
PVMBG masih harus mengevaluasi situasi Semeru dalam beberapa waktu ke depan. "Nanti apakah masih ada potensi awan panas susulan yang jarak luncurnya melebihi remomendasi daerah perkiraan bahaya," katanya.
Kasbani meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer (km) dan wilayah sejauh empat km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. Sebab, area tersebut termasuk wilayah bukaan kawah Jonggring Seloko di Gunung Semeru. Ia khawatir kawah tersebut dapat menggugurkan kubah lava pada waktu yang tidak diprediksi.
Sementara itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) telah mengambil langkah penutupan sementara pendakian Gunung Semeru. Hal ini tertera dalam pengumuman resmi yang dikeluarkan BB TNBTS, Ahad (29/11) malam.
Untuk pendakian yang telah terdaftar, pengelola akan menjadwalkan ulang dengan mekanisme tersendiri. Penutupan pendakian dilakukan untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jonggring Saloka.
Selain itu, juga untuk mengutamakan kepentingan keselamatan jiwa pendaki. Penutupan pendakian Semeru secara total mulai berlaku pada Senin, 30 November 2020.
"Sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," kata Plt Kepala BB TNBTS, Agus Budi Santoso.