Mu'allimaat Muhammadiyah Peringati Milad ke-102

Mu'allimaat Muhammadiyah tonggak sejarah hadirnya institusi kader perempuan.

Republika/ Wihdan
Muallimaat Muhammadiyah Peringati Milad ke-102. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta memperingati milad ke-102 pada 30 November lalu. Acara ini dilakukan secara daring mengingat pandemi Covid-19.

Baca Juga


Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Mu'allimaat merupakan tonggak sejarah hadirnya institusi kader perempuan. Mu'allimaat merupakan satu mata rantai dari kelahiran 'Aisyiyah dan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam.

Haedar menyebut, gerakan ini membawa misi kemajuan, modenisasi dan reformis di tengah perubahan zaman di awal abad ke-20. Saat itu, pikiran tentang perempuan masih dikerangkeng. KH Ahmad Dahlan bersama Nyai Walidah mendobrak keadaan yang kemudian melahirkan pembaharuan.

"Dari sekian banyak tonggak yang diletakkan oleh Kiai Dahlan adalah Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat sebagai pusat kaderisasi yang lahir dari tangan beliau sendiri," kata Haedar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin malam (30/11).

Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, Mu'allimaat terus berkembang dari tahun ke tahun. Bahkan, sudah banyak mencetak pemimpin perempuan.

Noordjannah menyebut, Mu'allimaat hadir di banyak tempat di Indonesia. Selain itu, alumni Mu'allimaat telah bertebaran dan terus menjalankan misi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah.

"Rasanya bangga karena alumni ini telah bertebaran menjalankan misi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sebagaimana saat para alumni tersebut mendapat pendidikan di Madrasah Mu'allimaat," katanya.

Peringatan 102 lahirnya Mu'allimaat ini juga diikuti dengan memperingati milad Muhammadiyah ke-108. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga turut menghadiri milad yang bertema 'Mu'allimaat as The Center of Progressive Woman Excellence for Global Area' ini.

Nadiem mengatakan, ia sangat menghormati keteladanan KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah. Sebab, Ahmad Dahlan sengat memuliakan perempuan.

Keteladanan ini, katanya, harus diteruskan. Salah satunya melalui Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah yang juga semakin kuat dalam tradisi akar keilmuannya.

"Selamat milad kepada Mu’allimaat ke-102 dan Milad Muhammadiyah ke-108," kata Nadiem.

Direktur Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Agustyani Ernawati mengatakan ekspektasi masyarakat terhadap madrasah tersebut saat ini sangat tinggi. Untuk itu, ia mengimbau seluruh warga Mu'allimaat tetap berkomitmen tinggi dan gigih dalam mengembangkan Mu'allimaat.

"Seluruh warga Madrasah Mu’allimaat untuk tidak terlena dan merasa puas pada pencapaian Mu’allimaat saat ini, akan tetapi hendaknya tetap berkomitmen," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler