Ruang Perawatan Pasien Covid-19 Bergejala Berat Penuh
Ruang perawatan untuk pasien gejala berat biasanya menyediakan alat bantu pernapasan.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ruang perawatan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit (RS) Kota Malang dilaporkan penuh. Salah satunya dialami di RS rujukan Lavalette, Rampal Celaket, Klojen, Kota Malang.
Humas RS Lavalette, Rika Umi Palupi mengatakan, RS Lavalette telah menyediakan 43 persen dari total kamar tersedia untuk pasien Covid-19. Dengan kata lain, RS hanya menyediakan 75 tempat tidur khusus pasien Covid-19. "(Dan) memang selama tiga hari kemarin (kamar) full," kata Rika kepada Republika.co.id, Selasa (1/12).
Pada Selasa (1/12), Rika mengklaim, tersedia delapan kamar kosong di RS Lavalette, Kota Malang. Namun ruangan ini hanya untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dan komorbid. Sementara ruangan untuk pasien dengan kondisi berat masih penuh hingga sekarang.
Ruang perawatan untuk pasien gejala berat biasanya menyediakan alat bantu pernapasan atau ventilator. RS Lavalette menyediakan sembilan tempat tidur untuk kategori tersebut. "Sudah ada penambahan dua dari semula tujuh tempat tidur (untuk pasien gejala berat)," kata dia.
Rika memastikan, RS akan berusaha memberikan layanan maksimal untuk pasien Covid-19. Kemudian terus berkoordinasi dengan RS lain dalam mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. "Jika memerlukan layanan Covid, kita arahkan. Jika memang perlu rawat inap (tapi ruangan penuh, Red), kita arahkan ke RS lain. Antara RS intens (berkomunikasi), karena (ruangan) sempat penuh RS-RS di Malang," kata dia menambahkan.
Hal serupa juga diungkapkan Wakil Direktur (Wadir) RSI Unisma, Hardadi Airlangga. Pihaknya terus berkoordinasi dengan RS lain dalam mengantisipasi ruang perawatan penuh. Langkah ini penting dilakukan agar layanan pasien Covid-19 tetap berjalan maksimal.
RSI Unisma mempunyai 27 tempat tidur untuk ruangan isolasi pasien positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, enam untuk pasien gejala sedang sementara lainnya untuk yang berat. Selain itu, ada pula ruangan IGD Pinere khusus Covid-19 dengan kapasitas delapan pasien.
Hardadi mengklaim, ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakitnya tidak pernah penuh. Jumlah ketersediaan ruang perawatan selalu fluktuatif dari waktu ke waktu. "Kadang kosong dua sampai tiga, tapi fluktuasinya selalu berkisar ada dua sampai tiga tempat, kemudian terisi lagi begitu. Yang sekarang ini seperti itu. Kalau misal tidak bisa masuk, masih (bisa) menunggu dijemput puskesmas," jelas Hardadi.
RSI Unisma akan melihat tingkat kegawatan pasien sebelum memberi layanan rawat inap. Pasien dengan gejala sedang dan berat akan menjadi prioritas utama. Sementara untuk pasien bergejala ringan mendapatkan pilihan lain untuk isolasi di puskemas, rumah atau safe house.
"Kalau masih kondisi ringan bisa diedukasi. Biasanya kami tanya dahulu rumahnya seperti apa, daya dukung keluarga seperti apa. Setelah keluarga paham bagaimana cara mengurus pasien yang masih dalam keadaan ringan ini, akan kita kasih informasi juga, untuk dirawat di RS, menunggu sebentar, atau kita hubungi puskesmas untuk isolasi mandiri atau isolasi di safe house," kata dia menambahkan.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 2.277 orang, Senin (30/11). Dari jumlah tersebut, 234 orang meninggal dan 2.037 orang telah sembuh. Sementara enam orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.