IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan
Penguatan IHSG akan sedikit tertahan setelah alami penguatan hingga 2 persen kemarin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/12) pagi bergerak menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG dibuka menguat 30,43 poin atau 0,53 persen ke posisi 5.755,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,85 poin atau 0,87 persen ke posisi 912,68.
"Secara sentimen, IHSG berpeluang menguat namun akan sedikit tertahan setelah alami penguatan hingga dua persen di awal bulan Desember," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu.
Indeks acuan di Wall Street semalam naik setelah presiden AS terpilih Joe Biden mendesak kongres untuk mengeluarkan paket tambahan stimulus yang berhasil membuat investor optimistis atas kemajuan vaksin Covid-19. Terlepas dari optimisme tersebut, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan anggota parlemen bahwa ekonomi AS tetap dalam keadaan krisis yang tidak pasti pada kesaksian sidang di depan Komite Perbankan Senat semalam.
Sementara itu, kerugian minyak diperpanjang karena ketegangan antara anggota OPEC meningkatkan ketidakpastian atas kelompok yang menunda peningkatan produksi yang direncanakan.
IHSG pada Selasa (1/12) ditutup menguat 2 persen. Investor seakan euforia terhadap data indeks manufaktur PMI Indonesia yang kembali di zona ekspansi di mana tercatat sebesar 50,6 pada November 2020 dari 47,8 pada periode sebelumnya.
Selain itu, data inflasi yang naik secara bulanan pada November sebesar 0,28 persen dari 0,07 persen menjadi trigger positif pada aktivitas ekonomi di Indonesia.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 41,41 poin atau 0,15 persen ke 26.746,13, indeks Hang Seng turun 142,72 poin atau 0,54 persen ke 26.424,96, dan indeks Straits Times terkoreksi 9,97 atau 0,35 persen ke 2.804,15.