Penting, Siaran Langsung Elvis Presley Disuntik Vaksin Polio

Tokoh publik dianggap perlu menujukkan dirinya tengah disuntik vaksin Covid-19.

AP
Penyanyi legendaris Elvis Presley pernah disuntik vaksin polio saat siaran langsung acara TV The Ed Sullivan Show.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elvis Presley memberi warga Amerika Serikat hadiah di luar musik rock and roll-nya pada tahun 1956. Ketika polio masih melanda AS, dia disuntik vaksin polio di siaran langsung acara TV "The Ed Sullivan Show".

Saat itu, mayoritas anak-anak mendapatkan vaksinasi. Namun, banyak remaja dan orang dewasa muda tidak berpikir mereka berisiko terkena polio sehingga enggan mendapatkan vaksinasi tersebut.

Baca Juga



CNN melaporkan, keputusan Presley secara terbuka untuk mendapatkan vaksin, terutama sebagai selebritas muda dan sehat, sepertinya telah memberikan dorongan besar bagi remaja dan dewasa muda untuk juga divaksinasi. Ini mungkin menjadi semacam pengkondisian yang penting untuk membuat orang dewasa muda memahami pentingnya vaksinasi.



Vaksinasi membantu memperlambat penyakit yang sangat menular. Akhirnya, penyakit itu diberantas setelah Dr Jonas Salk mengembangkan vaksin pada tahun 1955.

Pada tahun 1962, jumlah rata-rata kasus polio turun secara signifikan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat telah bebas polio sejak 1979.

Sementara itu, Indonesia telah dinyatakan bebas dari penyakit polio sejak 2014. Demi mempertahankan status itu, upaya vaksinasi dan edukasi soal penyakit polio harus terus dilakukan.

Mantan Presiden AS Bill Clinton (kiri), George W Bush (tengah), dan Barack Obama. Ketiganya menyatakan kesediaan untuk disuntik vaksin Covid-19 di depan publik. - (EPA)



Kembali ke Amerika, kekuatan orang yang berpengaruh dan dukungan selebritas telah mendorong tiga mantan presiden dan Presiden terpilih Joe Biden mau disuntik vaksin Covid-19 secara terbuka jika vaksinnya sudah tersedia. Sama halnya dengan Presley, mantan Presiden Barack Obama, George W Bush, dan Bill Clinton secara sukarela mau divaksin di depan umum sebagai cara untuk menekankan keamanan dan kemanjurannya.

Pada Kamis lalu, Biden mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa dia akan dengan senang hati untuk bergabung dan mendapatkan vaksin secara terbuka. Biden dan Obama sama-sama memilih mengikuti arahan dari pakar penyakit menular yang terkemuka di AS, dr Anthony Fauci.

"Saya percaya sepenuhnya dengan orang-orang seperti Anthony Fauci yang saya kenal dan pernah bekerja dengan saya, saya percaya sepenuhnya," kata Obama dalam wawancara dengan pembawa acara SiriusXM, Joe Madison.

"Saya mungkin akan menayangkannya di siaran televisi atau mendokumentasikannya agar orang tahu bahwa saya mempercayai sains ini dan yang tidak saya inginkan adalah tertular Covid-19," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Staf Bush, Freddy Ford, mengatakan kepada CNN bahwa George Walker Bush juga berencana untuk mempromosikan vaksin tersebut.

"Pertama, vaksin perlu dianggap aman dan diberikan kepada mereka yang diprioritaskan. Kemudian, mantan Presiden AS Bush akan mengantre untuk mendapatkannya dan dengan senang hati akan melakukannya di depan kamera," kata Ford, dilansir People, Sabtu (5/12).

Menurut Sekretaris Pers Bill Clinton, Angel Ureña, Clinton berencana untuk bergabung dengan Bush dan Obama secara terbuka mendukung vaksinasi setelah vaksin Covid-19 tersedia.

"Mantan Presiden AS Clinton pasti akan mengambil vaksin segera setelah tersedia baginya, berdasarkan prioritas yang ditentukan oleh pejabat kesehatan masyarakat. Dia akan melakukannya di tempat umum jika itu akan membantu mendorong semua orang Amerika untuk melakukan hal yang sama," ujar Ureña dalam sebuah pernyataan kepada People.

Komunikasi publik

Bagaimana dengan Indonesia? Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir tengah menyiapkan strategi komunikasi publik terkait vaksin Covid-19. Tujuannya untuk mendukung keberhasilan vaksinasi.

Dalam Konvensi Nasional Humas (KNH) 2020 secara daring di Jakarta, Sabtu (5/12), Erick mengatakan, Kementerian BUMN yang dipimpinnya  siap mendukung program vaksin mandiri bersama ekosistem kesehatan BUMN dan swasta. Di samping itu, pihaknya juga menyiapkan arsitektur sistem informasi.

Pemerintah, menurut Erick, menjadikan elemen komunikasi publik sebagai kunci dari keberhasilan program vaksinasi dan vaksinasi mandiri.  Sejauh ini, KPCPEN melakukan sosialisasi kebijakan dan rencana untuk menghadirkan vaksin Covid-19 dan vaksinasi.

"Strategi dan berbagai inisiatif komunikasi publik tengah dilakukan, tidak hanya menggunakan media arus utama, juga media sosial untuk narasi proaktif mau pun menangkal misinformasi," tutur Erick.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler