Sidebar

Badai Es Salju Landa Beirut, Warganet Ungkit Ledakan Agustus

Sunday, 06 Dec 2020 10:00 WIB
Badai salju melanda Beirut Lebanon empat bulan usai ledakan dahsyat. Ilustrasi ledakan Beirut lebanon

IHRAM.CO.ID, BEIRUT – Badai es kini menerjang Beirut, Lebanon. Rumah-rumah dan seluruh bangunan di Ibu kota Lebanon itu, diselimuti oleh es selama berjam-jam, menyebabkan banjir besar dan menghambat lalu lintas di jalan raya utama pesisir. 

Baca Juga


Menurut Elias Saadeh, pendiri Prakiraan Cuaca Lebanon, menyebutkan bahwa fenomena pada Sabtu (5/12) disebabkan oleh awan supercell yang parah. Itu berlangsung sekitar satu jam, ditambah dengan badai guntur dan hujan es lebat. Supercell ini hanya memengaruhi area pesisir di sekitar Beirut dan sekitarnya. Efek supercell pun selalu bersifat lokal.  

"Stasiun cuaca di Beirut mencatat curah hujan 50mm dalam selang waktu 25 menit. Kuantitas ini dianggap sangat besar karena setara dengan menuangkan 50 liter air di setiap meter persegi dalam 25 menit. Apalagi supercell ini menyebabkan penurunan suhu yang drastis dari 21 °C menjadi 13,5 °C dalam beberapa menit," terang Saadeh dilansir dari English Alarabiya, Ahad (6/12). 

Saadeh menambahkan, supercell terbentuk karena kondisi atmosfer lingkungan yang menguntungkan, namun tidak terbatas pada variasi suhu antara suhu permukaan laut dan suhu di tingkat atas atmosfer.  

"Arus updraft dan downdraft menjadi teratur dan berputar dan diperkuat satu sama lain. Kecepatan updraft mungkin mencapai sekitar 30 meter per detik, menjelaskan ukuran hujan es yang tercatat," kata dia.  

Saadeh menambahkan, bahwa secara historis hujan es dahsyat pernah terjadi sebelumnya di Beirut pada tahun 1920, 1943, 1963, dan 1968.  

Hujan es lebat di Beirut ini juga mendapatkan banyak simpati netizen di media sosial. Banyak dari mereka yang berdoa untuk keselamatan masyarakat di Beirut dan berbagai pesan dukungan, terutama kepada masyarakat yang menjadi korban ledakan dan belum pulih. 

Beberapa netizen menggunggah gambar yang menunjukkan jalanan, mobil, dan rumah yang tertutup salju. Banyak dari warganet yang khawatir atas kondisi mereka yang terus tinggal di rumah-rumah yang rusak akibat ledakan  

"Pikirkan semua orang yang rumahnya rusak parah akibat ledakan dan tidak mampu memperbaikinya, sekarang mereka harus berhadapan dengan dinginnya es," tulis seseorang di Twitter.  

“Kegembiraan saya saat melihat banyak hujan es di Beirut untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama hanya berlangsung beberapa menit; dan kemudian saya memikirkan semua orang yang masih tanpa pintu, atau bahkan tanpa rumah, selama cuaca seperti itu," tulis seseorang yang lain.  

Ledakan pada 4 Agustus 2020 di pelabuhan Beirut berasal dari ratusan ton amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan. Ledakan tersebut telah merenggut lebih dari 190 nyawa, melukai ribuan orang, dan merusak sebagian besar ibu kota. 

Ledakan tersebut menyebabkan puluhan ribu apartemen rusak dan diperkirakan ratusan ribu penduduk mengungsi. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memperkirakan pada saat itu sekitar 47 ribu apartemen rusak atau hancur karena ledakan itu. 

Sumber: https://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2020/12/05/Heavy-hailstorm-prompts-prayers-for-those-in-homes-ruined-by-the-Beirut-blast  

 

Berita terkait

Berita Lainnya