Jokowi: Masih Perlu Tahapan Lain Sebelum Vaksinasi

Seluruh prosedur harus dijalankan dengan baik untuk menjamin kesehatan masyarakat.

Courtesy Youtube/Setpres
Vaksin Covid-19 dari China tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kedatangan vaksin Covid-19 pertama yang telah tiba di Indonesia pada Ahad (6/12) malam. Pemerintah, kata dia, telah menerima 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang sebelumnya juga telah diuji klinis di Bandung sejak Agustus 2020.

Baca Juga


Meskipun vaksin telah tiba, namun program vaksinasi Covid-19 masih belum dapat dilaksanakan. Sebab vaksin tersebut masih memerlukan tahapan-tahapan lainnya dari BPOM sebelum vaksinasi dapat dimulai.

“Kita amat bersyukur alhamdulilah vaksin sudah tersedia, artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah Covid-19. Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM,” jelas Jokowi dalam pidatonya.

Presiden pun menegaskan, seluruh prosedur yang dilalui harus dilaksanakan dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Pertimbangan ilmiah dan hasil uji klinis inilah yang akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai.

Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya persiapan sistem distribusi vaksin ke daerah, peralatan pendukung, SDM, dan tata kelola vaksin.

“Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap,” kata dia.

Presiden menyampaikan, nantinya vaksinasi tak mungkin dilakukan secara serempak untuk seluruh masyarakat di berbagai daerah. Karena itu, ia berharap agar semua pihak dapat mengikuti informasi dan petunjuk dari para petugas yang tengah menyiapkan vaksinasi. Termasuk dengan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Setelah kedatangan 1,2 juta dosis vaksin Sinovac di Indonesia, pemerintah juga masih mengupayakan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin di awal Januari 2021. Selain vaksin dalam bentuk jadi, Jokowi mengatakan, dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin. Kemudian pada Januari 2021, sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses oleh PT Bio Farma (Persero) akan tiba di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler