Vaksin Sinovac Tingkatkan Kepercayaan Berinvestasi
Pelaku pasar optimistis di tengah pandemi, didorong prospek ekonomi yang membaik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 telah masuk ke Indonesia pada Ahad (6/12) malam. Kedatangan vaksin Covid-19 buatan Sinovac tersebut dinilai dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
"Semalam vaksin Covid-19 sudah landing di Indonesia, harapannya ini akan semakin meningkatkan confidence masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia," kata Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi, Senin (7/12).
Friderica mengakui, pandemi Covid-19 telah menyebabkan indeks pasar modal domestik turun tajam hingga sempat menyentuh titik terendah di posisi 3.900. Namun kondisi indeks mulai membaik seiring diluncurkannya berbagai program pemulihan ekonomi nasional yang disertai upaya-upaya pengembangan vaksin.
Per hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah berhasil menembus posisi 5.900. Sepanjang perdagangan sesi pertama, IHSG konsisten bergerak di zona hijau seiring kabar masuknya vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke Indonesia.
Friderica melihat, pelaku pasar modal justru cenderung optimistis di tengah pandemi Covid-19 yang didorong oleh prospek ekonomi Indonesia ke depan yang semakin membaik. Hal tersebut tercermin dari sejumlah indikator diantaranya peningkatan rerata transaksi harian serta frekuensi harian investor di pasar modal.
Saat ini rerata nilai transaksi harian investor di pasar modal sudah hampir kembali ke masa sebelum pandemi. Sebelum Covid-19, nilai transaksi harian sekitar Rp 9 triliun per hari dan turun menjadi Rp 7 triliun per hari di awal pandemi. Sekarang, rerata nilai transaksi investor sudah naik kembali menjadi Rp 8,5 triliun per hari.
Demikian juga dengan rerata Frekuensi transaksi harian. Menurut Friderica, peningkatan aktivitas di pasar modal tersebut mendapat dorongan dari investor domestik. "Ini fenomena mengejutkan yaitu bangkitnya investor domestik ritel di pasar modal Indonesia," tutur Friderica.
Sejumlah saham emiten farmasi juga turut terkerek dengan sentimen kedatangan vaksin dari China. Saham PT Kimia Farma Tbk menguat 12,68 persen pada penutupan sesi pertama IHSG senin ke level Rp 4.000 per saham. Sementara, PT Indofarma Tbk mencatatkan kenaikan saham 14,75 persen pada hari ini ke level Rp 3.890 per saham.