Dialog Adam dengan Allah Setelah Berbuat Dosa
Adam hanya berbuat satu dosa tapi sudah membuat Allah marah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Imam Al-Ghazali berkata, "Berdiskusi dan intropeksilah dengan dirimu sendiri. Bergegas dan lekaslah menuju jalan tobat. Sesungguhnya kapan ajjal akan datang tidaklah diketahui. Sedangkan kehidupan dunia hanyalah tipu daya. jiwa dan setan adalah musuh."
Bersimpuhlah kepada Allah dan mohonlah kepadanya. Ingatlah kisah tentang nenek moyang kita, Adam yang telah diciptakan Allah dengan tangan-Nya. Kemudian Dia mengembuskan ruh ke dalam jasadnya, dan membawanya menuju surganya bersama dengan para malaikat.
"Ia tidak melakukan perbuatan dosa selain satu dosa. Itulah yang membuatnya turun dari langit."
Pada sebuah riwayat yang menyatakan Allah berfirman kepada Adam "Tetangga seperti apakah aku ini bagimu?"
Adam menjawab, "Ya, tetangga yang baik wahai Tuhanku." Allah berfirman, "Hai Adam, keluarlah dari tempat-Ku. Tanggalkanlah mahkota kemuliaan Ku dari kepalamu. Sesungguhnya, orang yang bermaksiat terhadap diri-Ku tidak layak hidup di tempat-Ku."
Seperti inilah sikap Allah kepada Nabi Adam, yang hanya melakukan satu dosa. Lalu bagaimana dengan kita yang memiliki jumlah dosa yang tak terhitung? Seperti itulah permohonan orang yang bertaubat dan memohon kepadanya. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak mau bertaubat?
Sumber:
Kitab Kaifa Tastafidumi min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim Ahwal an-Nabi fi al-Hajj karangan Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussttar yang dialisbhasakan Nashirul Haq.Lc dan Fatkhurozi Lc dengan judul Haji, Jalan-jalan atau ibadah.