Bupati Sleman Pastikan Pilkada Sesuai Protokol Kesehatan
TPS di asrama haji Yogyakarta khusus bagi pasien Covid-19 telah memenuhi prokes
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati Sleman Sri Purnomo, didampingi Forkopimda Sleman turut meninjau langsung sejumlah Tempat pemungutan Suara (TPS). Ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati berjalan sesuai protokol kesehatan.
Sri menyambangi TPS 009 yang berada di Dusun Wonorejo, Kapanewon Ngaglik, bersama Kapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhendar. Berlanjut ke TPS 48 di Dusun Gejayan, Kapanewon Depok, dan terakhir ke TPS yang berada di Asrama Haji Yogyakarta.
TPS Asrama Haji tersebut merupakan salah satu TPS khusus bagi pasien Covid-19 yang diisolasi. Setelah melakukan tinjauan langsung, Sri mengatakan, pelaksanaan pilkada di Kabupaten Sleman berjalan lancar dan sudah sesuai protokol pencegahan C0vid-19.
"Sesuai yang kita rencanakan, penyelenggaraan pilkada berjalan lancar dan sesuai protokol kesehatan, tidak terjadi kerumunan karena pemilih sudah diatur jadwal untuk datang ke TPS agar tidak terjadi penumpukan," kata Sri, Rabu (9/12).
Ia menuturkan, TPS yang berada di Asrama Haji Yogyakarta khusus untuk pasien isolasi Covid 10 telah pula memenuhi protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Salah satunya petugas KPPS menggunakan alat pelindung diri lengkap menggunakan hazmat"Seluruh petugas berasal dari tenaga kesehatan yang bertugas di Asrama Haji Yogyakarta," ujar Sri.
Secara umum, ia menerangkan, sebelum memasuki TPS pemilih sudah diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan. Kemudian, dilakukan pengecekan suhu dan diberikan sarung tangan plastik, dan setelah mencoblos pemilih diharuskan mencuci tangan kembali.
Sri menekankan, langkah tersebut merupakan salah satu pelayanan demokrasi. Terkait pemilih yang melakukan isolasi mandiri di rumah, ia menambahkan, sudah ada petugas KPPS yang jemput bola sesuai protokol yang sama seperti pasien di Asrama Haji."Mengimbau kepada calon bupati dan calon wakil bupati agar tidak merayakan kemenangan dengan berlebihan. Jangan sampai terjadi kerumunan atau konvoi," kata Sri.