Perpustakaan Masjidil Haram Gunakan Teknologi Ozon
IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Perpustakaan Masjidil Haram Makkah menggunakan teknologi ozon, dan perangkat berbasis ozon untuk mendisinfeksi manuskrip serta buku sejarah. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari tindakan untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona.
Kepala unit sanitasi di perpustakaan, Khaled Al-Zahrani mengatakan, semua buku didesinfeksi menggunakan teknologi modern setelah dibaca oleh pengunjung dan peneliti.
"Alat itu menampung 100 buku, diletakkan bersebelahan dan membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk mendisinfeksi semua buku dan membersihkannya dari bakteri dan zat berbahaya," kata Al-Zahrani, dilansir dari laman Arab News pada Ahad (13/12).
Perpustakaan yang memiliki 15 bagian ini menawarkan layanan digital, audio dan internet. Ini berisi buku-buku langka yang berasal dari abad kedua Hijriah, termasuk "Al-Mustatab," "Majmaa Al-Anhur Fi Sharh Multaqa Al-Abhur" dan "Al-Ashbah Wal Nazaer".
Al-Zahrani menjelaskan, unit menerima buku secara berkala, di mana mereka diangkut melalui kendaraan pengangkut yang dikemas lengkap. Kemudian ditempatkan langsung di dalam perangkat untuk dibersihkan, dan dikembalikan ke tempat yang dituju.
Dia mengatakan, alat itu bekerja dengan menarik oksigen ke dalamnya dan kemudian mengubahnya menjadi sinar ozon, yang berkontribusi pada pelestarian kualitas kertas dan desinfeksi lengkapnya.
Pengendalian lingkungan pada bangunan yang menampung koleksi budaya telah lama diakui sebagai tindakan terbaik untuk menjamin kelestarian benda-benda tersebut. Gas ozon mengandung oksidan tinggi yang mampu membunuh mikroorganisme, termasuk beberapa bakteri dan virus. Selain itu, tidak meninggalkan residu beracun, tak seperti banyak larutan pembersih industri.
Kepala departemen manuskrip di perpustakaan Masjidil Haram, Adel Eid mengatakan, perangkat itu memiliki tiga fungsi utama, di antaranya desinfeksi sinar ozon, penghilang debu melalui penyedotan, dan debu menggunakan bantalan khusus yang halus untuk mengawetkan manuskrip.
Direktur bagian layanan perpustakaan, Ayman Al-Sahli mengatakan, perpustakaan tersebut telah menerima lebih dari 1.900 pengunjung semenjak dibuka setelah dimulainya umrah.
Dia mengatakan, jumlah pengunjung di galeri bacaan melebihi 50 orang per jam, dan aula menampung antara 15 hingga 20 orang sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan.
Adapun perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup untuk pria dan wanita, layanan meja anak-anak, pusat penerjemahan dan penelitian, penyimpanan berteknologi tinggi, pengiriman dan penerimaan folder, koleksi khusus dan alat multimedia, serta layanan khusus menggunakan metode ilmiah terbaru, sebuah manuskrip dan perpustakaan digital, sebuah departemen rehabilitasi dan restorasi naskah kuno serta ruang administrasi yang memadai.