Sidebar

Singapura Luncurkan Wisata Kapal Pesiar Ramah Muslim Pertama

Thursday, 17 Dec 2020 16:15 WIB
Singapura Luncurkan Wisata Kapal Pesiar Ramah Muslim Pertama. Kapal Pesiar Dream Cruises.

IHRAM.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura kini memiliki wisata kapal pesiar atau pelayaran (seacation) yang ramah Muslim. Karena itu, Muslim kini bisa lebih leluasa dan nyaman melakukan plesiran dengan kapal pesiar dengan layanan yang ramah Muslim.

Baca Juga


Salah satu layanan dari operator pelayaran Genting Cruise Lines dari merek Dream Cruises, World Dream, mengikuti pedoman wisata halal yang ditetapkan oleh Standards and Metrology Institute for the Islamic Countries (SMIIC). Kini, World Dream telah disertifikasi oleh United World Halal Development yang berbasis di Singapura.

Kapal pesiar ini juga secara resmi telah dinilai oleh otoritas perjalanan halal Peringkat Bulan Sabit (Crescent Rating). Otoritas perjalanan ramah Muslim yang berbasis di Singapura itu mengatakan kepada Salaam Gateway, ini adalah pertama kalinya mereka melakukan penilaian sebuah layanan kapal pesiar.

"Berdasarkan layanan yang mereka (World Dream Cruise) tawarkan (makanan bersertifikat halal, fasilitas sholat, dan lainnya), mereka diberi peringkat Crescent Rating 5," kata CEO Crescent Rating, Fazal Bahardeen, kepada Salaam Gateway, dilansir Kamis (17/12).

Perusahaan tersebut menilai layanan perjalanan dan keramahan, seperti hotel dan restoran, berdasarkan ketersediaan makanan halal, fasilitas sholat, layanan selama Ramadhan, dan tingkat kegiatan non-halal, serta tingkat keramahan Muslim diberi peringkat dari Bermanfaat (Crescent Rating 1, 2, 3), Mengakomodasi (4, 5) hingga Khusus (6,7). Fazal mengatakan tujuh adalah rating tertinggi.

World Dream memulai debutnya di pangkalan Singapura pada 6 November 2020. World Dream menawarkan perjalanan dua dan tiga malam. 

Seorang juru bicara Genting Cruise Lines mengatakan, kapal tersebut memiliki dapur pusat bersertifikat halal dengan bahan-bahan bersertifikat halal untuk masakan halal, mushala dengan fasilitas Alquran, sajadah, dan kompas untuk menentukan arah kiblat. Selain itu, kapal itu juga akan melayani tamu selama Ramadhan dengan menu sahur dan buka puasa.

Menurut Fazal, memang sudah ada kapal pesiar di kawasan Asia Pasifik yang menyajikan makanan halal. Akan tetapi, menurutnya, World Dream adalah yang pertama merangkul pendekatan ramah Muslim yang lebih holistik, yang lebih dari sekadar memiliki dapur bersertifikat halal.

Fazal mengatakan, konsep 'kapal pesiar halal/ramah Muslim' telah dibicarakan sejak beberapa tahun belakangan. Menurutnya, semakin banyak minat dari Muslim sebelum Covid. Minat yang meningkat dari umat Islam itu mendorong beberapa kapal pesiar untuk memiliki dapur bersertifikat halal.

"Kami sekarang melihat dimulainya fase berikutnya dari pengembangan kapal pesiar ramah Muslim, dengan perusahaan seperti Dream Cruises mengambil lebih banyak langkah untuk membuatnya lebih ramah Muslim," lanjutnya.

Sementara itu, warga Singapura sendiri telah beralih ke plesiran dengan kapal pesiar, karena perjalanan rekreasi internasional tetap tidak terjangkau. Namun, baru pekan ini seorang penumpang di kapal pesiar antah-berantah Royal Carribean dilaporkan telah dites positif Covid-19. Sehingga, membuat sekitar 2.000 penumpang kapal terpaksa kembali ke pantai sehari lebih awal. Penumpang yang terkena Covid-19 kemudian dinyatakan negatif tiga kali untuk virus corona baru.

Meski diluncurkan di tengah pandemi, namun Dream Cruises menekankan pada langkah-langkah pencegahan Covid-19 untuk memenuhi protokol kesehatan dan keselamatan otoritas lokal. Tes cepat antigen Covid-19 wajib yang masing-masing seharga 60 dolar Singapura akan dilakukan pada semua tamu sebelum embarkasi.

Saat sektor perjalanan di Singapura terus melangkah dengan sangat hati-hati, Fazal mengatakan pasti ada pertumbuhan pasar di ceruk kapal pesiar yang ramah-Muslim.

"Seberapa besar proyeksi pasar dan bagaimana Covid-19 akan berdampak pertumbuhan dalam jangka menengah adalah sesuatu yang kami rencanakan untuk dilihat sebagai bagian dari laporan masa depan pada segmen ini," tambahnya.

Pada Juli lalu, Crescent Rating memperkirakan tiga skenario pemulihan untuk sektor perjalanan ASEAN. Skenario yang masuk akal terlihat seperti skenario yang realistis saat ini.

Dalam skenario ini, mereka memproyeksikan pasar perjalanan ASEAN pulih menjadi 71 persen dari level 2019 pada pertengahan 2022 mendatang.

"Karena itu, kami juga merencanakan 'skenario pesimistis' di mana perjalanan ASEAN hanya akan pulih hingga 31 persen dari level 2019 pada akhir 2022. Kami masih belum lepas dari 'skenario pesimistis' ini,"  kata Fazal.

Secara global, Asosiasi Transportasi Udara Internasional percaya segalanya bisa membaik pada 2021. Hal itu karena lonjakan vaksin diharapkan terjadi pada kuartal keempat. Sementara itu, Boston Consulting Group melihat langit yang lebih cerah mungkin ada di hadapan pada 2021. Namun, kelompok ini memprediksi perjalanan secara keseluruhan tidak akan pulih ke level 2019 hingga 2023 atau 2024.

https://www.salaamgateway.com/story/first-muslim-friendly-cruise-set-for-seacation-in-singapore

Berita terkait

Berita Lainnya