Pelaku Pelajari Cara Buat 'Susu Ganja' Secara Autodidak
Susu ganja itu dijual per bungkus dengan harga Rp 350 ribu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi meringkus pengedar dan pembuat makanan siap saji berisi ganja, KA dan SN, di Jakarta Selatan dan Aceh. SN sebagai pembuat, diketahui belajar memproduksinya secara otodidak.
"Dia (SN) bisa memproduksi itu (karena) belajar secara otodidak seperti buat makan biasa saja. Bisa juga dia meniru dari tempat lain," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono di Jakarta, Selasa (22/12).
Budi mengatakan, SN membuat susu ganja, kopi ganja, dan dodol ganja dengan bahan dasar asli 50 persen dan 50 persen ganja. Selanjutnya SN menjualnya berdasarkan pesanan.
Sejauh ini, lanjut dia, baru KA yang diketahui sebagai pemesan makanan ganja tersebut. "KA pesan via WhatsApp lalu barang dikirim melalui ekspedisi. KA ini jual seperti susu berkandungan ganja per bungkusnya Rp 350 ribu dan dia dapat untung per bungkusnya Rp 50 ribu sehingga ketahuan berapa harganya dia beli dari SN," kata dia.
Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menggagalkan peredaran ganja berbentuk susu bubuk coklat asal Aceh. Pengungkapan kasus ini berawal dari penangkapan seorang pengedar berinisial KA pada 11 Desember 2020 di Cipete, Jakarta Selatan. Dari tangan KA, petugas menemukan barang bukti susu bubuk coklat, yang setelah dicek di laboratorium forensik mengandung ganja.
Petugas lalu mendalami keterangan KA, mencari tahu dari mana ganja berbentuk susu bubuk coklat tersebut didapatkannya. Petugas lalu menindaklanjuti dengan menelusuri keberadaan SN di Aceh, hingga melakukan penangkapan di rumahnya di Kabupaten Aceh Besar pada 17 Desember 2020.
Dari tangan kedua tersangka polisi mengamankan barang bukti narkoba berupa susu ganja seberat 4.831 gram, kopi ganja seberat 1.718 gram, dodol ganja seberat 1.870 gram dan ganja murni seberat 1.267 gram.