Pilkada 2024, Akhir dari Dua Dekade Hegemoni PKS di Kota Depok?

PKS menjadi partai penguasa Depok sejak Nur Mahmudi menang pada Pilwalkot 2005.

Antara/Feru Lantara
Pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq menggelar soft launching deklarasi di Situ Rawa Kalong, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).
Rep: Eva Rianti Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pasangan nomor urut 01 Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq kalah dalam Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Depok menurut hasil hitung cepat atau quick count. Pasangan cawalkot/cawawalkot Kota Depok dari PKS dan Partai Golkar tersebut tumbang melawan pasangan nomor urut 02 Supian Suri-Chandra Rahmansyah.

Baca Juga


Berdasarkan hasil quick count Lembaga Survei Voxpol Center dengan data masuk 100 persen menunjukkan, Supian-Chandra unggul dengan memperoleh suara 53,19 persen. Sedangkan pasangan Imam-Ririn hanya mengumpulkan suara 46,81 persen. Jika hasil quick count ini sama dengan hasil akhir perhitungan KPU, artinya hegemoni PKS runtuh setelah hampir dua dekade mencengkeram Depok.

Kota Depok diketahui dipimpin selama dua dekade oleh PKS dengan Imam Budi sebagai petahana. Hasil perolehan sementara quick count tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan besar Pilkada Depok kali ini akan dimenangkan oleh Supiah-Chandra yang didukung oleh 12 partai. Ke-12 partai tersebut yakni Partai Nasdem, PAN, PKB, Partai Gerindra, PPP, PDIP, Partai Demokrat, Perindo, Partai Buruh, Gelombang Rakyat Indonesia, dan Partai Ummat, serta PSI.

Namun, hasil hitung cepat lembaga survei Voxpol Center ini di-counter oleh Imam-Ririn. DPD PKS mengeklaim pasangan nomor urut 01 Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq menang dalam Pilkada Depok 2024. Klaim itu berdasarkan data sementara yang dihimpun internal PKS.

“Hasil perhitungan dari tim rekapitulasi internal kami dan juga quick count-nya, posisi saat ini alhamdulillah Imam-Ririn 51,5 persen,” kata Ketua Tim Pemenangan dan Sekretaris Umum PKS Depok Bobby Hermanto dalam konferensi pers yang diadakan secara daring lewat Youtube PKSTV Depok, Rabu (27/11/2024).

 

Sementara itu, pasangan nomor urut 02 Supian Suri-Chandra Rahmansyah memperoleh suara 48,5 persen berdasarkan data sementara internal PKS Depok. “Ini memang pilkada yang ketat suaranya, enggak berbeda jauh, tetapi keunggulan ini harus kita jaga,” tutur Bobby.

Namun, data tersebut baru meliputi 80 persen suara yang masuk. Bobby menuturkan bahwa pihaknya sebenarnya hendak menunggu data penuh 100 persen, untuk kemudian dirilis kepada publik. Namun, terjadi kendala penundaan pengambilan suara di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) karena kondisi cuaca hujan yang menyebabkan banjir serta tenda TPS roboh.

“Sehingga sampai sore ini baru 80 persen suara yang masuk. Ini masih ada kendala di lapangan dengan kondisi hujan, mudah-mudahan surat suaranya aman ya karena ada yang tendanya roboh. Semoga keunggulan ini (Imam-Ririn) terus berjalan,” kata dia.

Perjalanan kekuasaan PKS di Depok

Calon dari PKS sebelumnya belum pernah kalah di Kota Depok sejak pilkada langsung diterapkan. Pada 2005 calon yang didukung PKS Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra memeroleh 43,9 persen. Pada Pilkada 2010 Nur Mahmudi Ismail yang berpasangan dengan Mohammad Idris kembali menang dengan perolehan suara 61,87 persen.

Pada pilkada 2015, calon PKS Mohammad Idris yang merupakan wakil wali kota pejawat berhasil memenangkan pemilihan umum bersama dengan Pradi Supriatna dari Partai Gerindra. Pada 2020, Mohammad Idris yang menggandeng Imam Budi Hartono kembali terpilih.

 

Tak hanya di pemilihan kota, calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 03 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang diusung PKS juga keok di wilayah Kota Depok dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat menurut hasil hitung cepat atau quick count Survei Indikator. Syaikhu yang juga merupakan Presiden PKS kalah dari Paslon cagub-cawagub nomor urut 04 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.

Data hasil quick count Indikator hingga pukul 17.22 WIB dengan jumlah data masuk 72,54 persen menunjukkan pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie hanya memperoleh suara 27,07 persen di Depok dalam Pilgub Jabar. Posisi pertama diraih Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dengan perolehan suara sebanyak 53,18 persen.

Kemudian pada posisi ketiga adalah pasangan nomor urut 01 Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina dengan perolehan suara 11,46 persen. Disusul posisi terakhir yakni pasangan nomor urut 02 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan jumlah suara 8,28 persen.

Secara umum, hasil hitung cepat atau quick count Lembaga Survei Indikator menunjukkan pasangan nomor urut 04 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan berada pada posisi tertinggi dalam pemungutan suara Pilkada Jawa Barat. Hingga pukul 17.22 WIB dengan data masuk 72,54 persen, pasangan Dedi-Erwan unggul dengan perolehan suara hingga 61,10 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler