Temuan Varian Baru Covid-19 Meluas di Luar Inggris

Temuan varian baru Covid-19 terdeteksi sejak September

EPA-EFE/ANDY RAIN
Pemerintah Inggris meletakkan pengumuman publik di Stasiun King Cross, London, Ahad (20/12). Sejumlah negara telah mengumumkan larangan masuk ke dan dari Inggris menyusul temuan mutasi virus corona atau strain baru Covid-19 yang sudah menyebar di London dan sebagian wilayah Inggris lain.
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Jenis baru virus corona yang baru-baru ini ditemukan di Inggris telah terdeteksi di sejumlah negara Eropa dan tempat lain di dunia. Menurut peneliti, varian itu terdeteksi sejak September dan telah ditemukan di luar Inggris sejak itu.

Baca Juga


Dr Julian Tang dari University of Leicester menyatakan, strain yang baru ditemukan mengandung mutasi N501Y, yang telah beredar di luar Inggris. "Mutasi N501Y ini sudah beredar secara sporadis jauh awal tahun ini di luar Inggris, ke Australia pada Juni-Juli, ke AS pada Juli dan ke Brasil pada April," katanya dikutip dari SputnikNews.

Ahli virologi dan ketua komite ilmiah Pemerintah Belgia untuk virus corona, Steven Van Gucht, mengonfirmasi, varian baru telah diidentifikasi di Inggris pada September. Namun, virulensinya telah diukur sebulan kemudian.

"Perkembangan ini dan fakta bahwa varian sudah ada di benua itu mengkhawatirkan dalam penutupan Natal saat ini. Ini mungkin membantu kami membuat orang mematuhi tindakan kurungan selama perayaan akhir tahun, karena semua orang mengerti betapa menularnya varian baru," kata Van Gucht.

Pekan lalu, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa jenis virus corona yang bermutasi yang dapat menularkan hingga 70 persen lebih cepat. Pihak berwenang telah menanggapi penyebaran strain baru, bernama VUI-202012/01, dengan memperkenalkan tingkat kewaspadaan tertinggi di beberapa daerah.

 

Banyak negara di seluruh dunia telah menangguhkan lalu lintas udara dengan Inggris. Negara Eropa pertama membuat keputusan tersebut adalah Belanda dan Belgia, diikuti oleh Jerman, Italia, Denmark, Irlandia, Austria, dan Prancis.

Saat ini, lebih dari selusin negara di Eropa dan tempat lain, termasuk Rusia, Turki, Israel, dan India, telah mengumumkan keputusan untuk menghentikan lalu lintas udara dengan Inggris. Yunani telah memutuskan untuk memperkenalkan pengujian wajib dan karantina untuk kedatangan Inggris.

Menurut kepala penasihat ilmiah untuk pemerintah Inggris, Patrick Vallance, varian baru Covid-19 telah menyebabkan peningkatan tajam dalam rawat inap pada Desember. Jenis virus tersebut tampaknya telah muncul pada pertengahan September di London atau Kent.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler