Ingin Jual Tesla ke Apple, Elon Musk Ditolak Tim Cook
Tim Cook menolak bertemu dengan Elon Musk saat ingin menjual Tesla ke Apple.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) Tesla, Elon Musk, mengakui dirinya sempat berkeinginan menjual Tesla ke Apple pada 2017 silam dengan harga sepersepuluh dari nilainya saat ini. Namun menurutnya, CEO Apple Tim Cook saat itu malah menolak untuk bertemu dengannya.
Komentar Musk itu, dilayangkan sehari setelah Apple berencana memproduksi mobil listriknya sendiri pada 2024. Hal itu, menjadi pemicu ingatannya untuk kembali ke 2017 saat Apple, bahkan, menolak menemuinya untuk membahas kemungkinan kesepakatan dengan Tesla.
Dalam kicauannya di Twitter, lelaki kelahiran Afrika Selatan itu, mengakui sempat ingin mengakhiri dan membongkar perusahaan mobil listrik itu. Utamanya, saat ‘hari-hari tergelap’ ketika mengembangkan Model 3-nya.
“Selama hari-hari tergelap program Model 3, saya menghubungi Tim Cook untuk membahas kemungkinan Apple memperoleh Tesla (untuk 1/10 dari nilai kami saat ini). Dia menolak untuk melakukan pertemuan itu,” kata Musk dikutip dari Independent, Rabu (23/12).
Elon mengenang, di saat-saat kritis tahun tersebut, Tesla diperkirakan hanya satu pekan lagi menghadapi kehancuran. Terlebih, saat ia menenggelamkan semua sumber daya perusahaan.
Namun, terlepas dari gagalnya Tesla yang dijual ke Apple, Musk saat ini merupakan orang terkaya di dunia kedua dengan total kekayaan pribadi senilai USD 155 miliar. Nilai kekayaan itu melonjak di tahun ini, setelah aset perusahaan mobil listrik itu melonjak menjadi lebih USD 600 miliar.
Kembali pada Apple, saat ini Apple memang mengarahkan perhatiannya untuk merilis mobil listrik merek Apple. Berdasarkan laporan, mobil itu akan mendapat sumber energi baterai ‘terobosan’.
Meski berencana memproduksi mobil listrik pada 2024, nyatanya Raksasa Silicon Valley pertama kali memutuskan untuk memproduksi mobil pada tahun 2014. Namun, Project Titan-nya mengalami kemajuan yang lambat sejak saat itu.
Sekarang, Apple berencana menggunakan desain baterai lithium iron phosphate baru yang dapat "secara radikal" mengurangi biaya dan meningkatkan jangkauan mobil, kata seseorang yang akrab dengan desain tersebut.
Sayang, menurut Musk, teknologi baterai semacam itu telah digunakan di beberapa mobil pabrikan Tesla di China. "Aneh, jika benar," tweetnya.