Malaysia Berencana Beli 6,4 Juta Vaksin Sputnik V Rusia

Jika terealisasi, Sputnik V akan jadi vaksin ketiga yang didatangkan Malaysia

EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Seorang pekerja medis Rusia menampilkan vaksin uji coba terhadap COVID-19 dalam fase tes pasca pendaftaran di rumah sakit rawat jalan nomor 68 di Moskow, Rusia, 17 September 2020. Rusia mendaftarkan vaksin baru yang disebut
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan negaranya sedang menjalin negosiasi dengan Rusia untuk membeli vaksin Sputnik V. Jika terealisasi, Sputnik V bakal menjadi produk vaksin ketiga yang didatangkan oleh Negeri Jiran.

Baca Juga


Sputnik, mengutip laporan Reuters pada Rabu (23/12), menyebut Malaysia hendak membeli 6,4 juta dosis Sputnik V. Khairy pun mengungkapkan negaranya sedang menjalin pembicaraan untuk membeli lebih banyak dosis vaksin Pfizer-BioNTech. 

Pada Selasa (22/12), Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan negaranya telah mencapai kesepakatan dengan AstraZeneca untuk mendatangkan 6,4 juta dosis vaksin. Malaysia, kata dia, juga menjalin pembicaraan dengan perusahaan Sinovac dan CanSino asal China. 

Akhir pekan lalu Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengungkapkan bahwa negaranya sudah mencapai kesepakatan dengan Pfizer-BioNTech. Bulan lalu, Malaysia menyebut setuju membeli 12,8 juta dosis vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) dan Jerman tersebut. 

Malaysia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai kesepakatan dengan Pfizer-BioNTech. Menurut kantor berita Malaysia Bernama, negara tersebut akan menerima paket pertama vaksin Pfizer-BioNTech pada Februari. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler