Pabrik di AS Pertahankan Produksi di Tengah Pandemi
Output industri AS saat ini berada 5 persen di bawah level Februari.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrik-pabrik di Amerika Serikat (AS) telah memproduksi barang sepanjang pandemi dengan harga yang mendekati normal. Namun, produsen khawatir tidak dapat mengimbangi produksi sampai sebagian negara divaksinasi. Kasus Covid-19 terus meningkat di tempat-tempat pabrik tersebut beroperasi.
Pengamanan yang dilakukan setelah gelombang pertama memaksa pabrik menghentikan produksinya pada musim semi lalu. Pasalnya, banyak pekerja yang ikut terpapar Covid-19. Namun dengan jumlah kematian yang melebihi 300 ribu orang dan penyebarannya yang begitu cepat, pelaku industri mengatakan tak mungkin mencegah masuknya virus ke dalam pabrik.
"Kami melihat peningkatan jumlah positif," kata Gary Johnson, kepala bagian produksi Ford Motor Co yang memiliki 56 ribu pekerja.
Statistik bank sentral AS Federal Reserve mrngungkapkan output industri AS sekitar 5 persen di bawah level Februari. Rasio ini turun 16,5 persen antara Februari hingga April, tetapi telah rebound, ditopang manufaktur mobil.
Di pabrik mobil, kasus telah meningkat sejak Oktober. Semua kasus telah dilacak hingga keluar pabrik.
Sejak dibuka pada Mei setelah tutup delapan pekan, tiga pekerja di pabrik Fiat Chrysler di Detroit meninggal dunia akibat virus corona. Ini meningkatkan ketakutan di kalangan pekerja. Sebagian ketakutan datang dari informasi yang salah soal kasus Covid-19 di pabrik.