Ilmuwan Inggris Uji Obat Cegah Infeksi Covid-19

Jika berhasil, obat ini bisa untuk pengobatan darurat di area berisiko tinggi.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19. ara ilmuwan Inggris menguji obat baru yang dapat mencegah seseorang yang telah terpapar virus corona mengembangkan Covid-19 dalam tubuhnya.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ilmuwan Inggris menguji obat baru yang dapat mencegah seseorang yang telah terpapar virus corona mengembangkan Covid-19 dalam tubuhnya. Pengobatan yang disebut terapi antibodi itu, jika berhasil, akan memberikan kekebalan langsung terhadap penyakit.

Baca Juga


Terapi itu memungkinkan digunakan sebagai pengobatan darurat untuk area berisiko tinggi seperti rumah sakit dan panti jompo. Obat baru juga dapat digunakan di rumah tangga atau kelompok orang dimana infeksi baru-baru ini telah tercatat. Para ilmuwan juga telah melontarkan gagasan penggunaan obat baru pada mahasiswa, dimana interaksi tingkat tinggi dan penyebaran virus turut tercatat.

"Jika kita dapat membuktikan pengobatan ini berhasil dan mencegah orang yang terpapar virus mengembangkan Covid-19, itu akan menjadi tambahan yang menarik sebagai senjata yang sedang dikembangkan untuk melawan virus yang mengerikan ini," kata Catherine Houlihan yang merupakan ahli virus Rumah Sakit NHS Trust University College London (UCLH) dan kepala studi obat itu dilansir dari Arab News pada Ahad (27/12). 

Pengobatan itu dikembangkan oleh UCLH dan AstraZeneca. Tim tersebut berharap uji coba menunjukkan reaksi antibodi guna melindungi dari infeksi selama 6-12 bulan. Peserta uji coba menerimanya dalam dua dosis. Jika disetujui, obat tersebut akan diberikan kepada seseorang yang terpapar Covid-19 dalam delapan hari terakhir. 

Obat ini bisa tersedia secepatnya pada Maret nanti jika regulator menyetujui. Proses percobaan melibatkan UCLH, beberapa rumah sakit Inggris dan jaringan global. Obat ini diklaim Houlihan sebagai peluang menambah perlindungan dari virus saat vaksinasi digulirkan.

"Jika Anda menghadapi wabah di tempat seperti panti jompo, atau jika Anda memiliki pasien yang sangat berisiko terkena Covid-19 parah, seperti orang tua, maka ini bisa menyelamatkan banyak nyawa," kata Paul Hunter selaku ahli penyakit menular dan profesor kedokteran di University of East Anglia.

Syaratnya, obat ini terbukti ampuh dan aman dalam uji coba fase 3. Dengan begitu, obat ini bisa memainkan peran besar dalam menjaga orang-orang tetap hidup.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler