Ciri Pemimpin Transformatif Menurut Direktur Diktis Kemenag

Terdapat ciri pemimpin transformatif di tengah dinamika bangsa dan negara

Republika/ Yasin Habibi
Terdapat ciri pemimpin transformatif di tengah dinamika bangsa dan negara. Ilustrasi Mencari Pemimpin Umat
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Pemimpin bukan lahir secara instan, melainkan mengalami tantangan dan proses panjang sehingga dia mampu melewati pelbagai perubahan-perubahan. 

Baca Juga


Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof  Suyitno, saat menutup  Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Nasional (DIKLATPIMNAS) secara online pada sabtu (26/12). 

Suyitno menjelaskan pentingnya kepemimpinan transformatif di tengah dinamika persoalan bangsa, dengan empat ciri. “Pemimpin adalah seorang yang idealis, mempunyai cita-cita, visi dan mimpi besar. “Para mahasiswa harus bercita-cita dan bermimpi besar jangan sampai anda tidak berani bermimpi,” kata guru besar UIN Raden Fatah Palembang ini.   

“Impresional motivatin, yaitu pemimpin memberikan inspirasi, inovasi, dan ide-ide segar, sehingga orang-orang yang dipimpinnya termotivasi melahirkan gagasan baru,” sebagai ciri yang kedua papar mantan Wakil Rektor III UIN Palembang ini. 

Ciri ketiga, lanjut Suyitno, adalah intelektual stimulation, yakni memberikan stimulasi intelektual, mencerdaskan orang-orang yang dipimpinnya. Erat kaitannya kemampuan inteligensi, rasional, pemecahan masalah secara hati-hati.  

Ciri pemimpin tranformatif keempat adalah memperhatikan individu, yaitu pemimpin menunjukkan perhatian terhadap pribadi, melatih, menasehati dan mengenal dengan baik orang-orang yang dipimpinnya. 

 

Suyitno mengatakan melalui Diklatpimnas anda telah digodok dilatih menjadi calon-calon pemimpin yang Tangguh, bukan abal-abal, atau hanya bermodal terkenal diviralkan. 

“Melalui narasumber dan isntruktur yang dihadirkan diharapkan anda menjadi pribadi yang tangguh, spiritualnya bagus, semangat juang dan pengorbanan terasah serta tegar mengahadapi masalah yang menghadang,” kata Suyitno.  

Selama proses Diklatpimnas saudara telah dipertemukan dengan orang-orang yang kompeten dengan pengalaman yang panjang dan latar belakang sangat variatif. 

Diklatpimnas dilaksanakan diinisiasi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam bersama Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Walisongo, berlangsung 20-26 Desember secara online dilanjutkan secara offline pada 29-30 Desember 2020. 

Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Diktis Ditjen Pendidikan Islam, Ruchman Basori, mengatakan proses Diklat akan dilanjutkan secara offline pada 28-30 Desember 2020 dan akan ditutup secara resmi Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qaumas. Pada saat itu juga akan diadakan acara Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam(ADIKTIS). 

 

Tampil membawakan materi dihari terakhir Diklatpimnas Sabtu (26/12) adalah Masagung Dewanto Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Asrorun Niam Sholeh Deputi II Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Siti Nurul Azkiya, PhD Dosen UIN Jakarta.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler