Ekonomi Indonesia Diprediksi Kalahkan Korsel dan Brasil

Sebanyak 27 juta orang di bawah garis kemiskinan harus jadi perhatian pemerintah.

Antara/Aprillio Akbar
Warga bersiap menyeberang Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta, Kamis (17/12/2020). Konsultan ekonomi asal Inggris, Centre for Economic and Business Research (CEBR) memproyeksikan, Indonesia akan menjadi delapan ekonomi teratas di dunia pada 2035. Prediksi ini membaik dibandingkan perkiraan semula seiring dengan pelambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa akibat pandemi Covid-19.
Rep: Adinda Pryanka Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan ekonomi asal Inggris, Centre for Economic and Business Research (CEBR) memproyeksikan, Indonesia akan menjadi delapan ekonomi teratas di dunia pada 2035. Prediksi ini membaik dibandingkan perkiraan semula seiring dengan pelambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa akibat pandemi Covid-19.


Melalui laporan terbarunya, World Economic League Table (WELT) 2021 yang dirilis pada Sabtu (26/12), CEBR menempatkan Indonesia di posisi ke-delapan ekonomi terbesar dunia. Sebelumnya, saat menyiapkan WELT 2021,  CEBR memperkirakan Indonesia akan berada di peringkat 11 pada 2034.

"Dengan dampak pelambatan pertumbuhan pandemi di Eropa, kita sekarang memproyeksikan Indonesia menjadi salah satu dari delapan ekonomi teratas di dunia, mencapai posisi delapan pada 2035," tulis CEBR dalam laporannya, seperti dikutip Republika.co.id pada Ahad (27/12).

Posisi Indonesia akan melampaui Brasil dan Rusia yang berada di peringkat sembilan dan 10. Bahkan, Korea Selatan yang sempat berada di posisi lebih tinggi dibandingkan Indonesia diproyeksikan akan ada di posisi ke-11 pada 2035.

Pada 2025, Korea Selatan menduduki peringkat sembilan, sedangkan Indonesia masih di posisi ke-14.

 

CEBR mencatat, Indonesia telah menangani Covid-19 secara relatif efisien, meski tetap harus menghadapi sedikit penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun ini, sekitar 1,5 persen. Pada saat bersamaan, hilangnya pendapatan pajak dan pengeluaran terkait pandemi telah mendorong utang pemerintah naik yang diperkirakan mencapai 39 persen terhadap PDB atau 10 poin persentase lebih banyak dari yang diperkirakan pada tahun lalu.

CEBR juga memberikan catatan positif terhadap upaya pemerintah mengurangi kemiskinan di Indonesia. Tingkat kemiskinan ekstrem berkurang setengahnya sejak 2000. Tapi, 27 juta orang Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan yang harus menjadi  perhatian.

 

Selama lima tahun ke depan, tingkat pertumbuhan PDB tahunan akan meningkat menjadi rata-rata 5,4 persen dari 2021-2025. Hanya saja, antara 2025 dan 2035, CEBR memperkirakan bahwa tingkat rata-rata pertumbuhan PDB menurun sedikit menjadi 5,3 persen per tahun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler