Bagikan Video Puncak Wabah Covid di Wuhan, Warga Dipenjara

Hukuman itu diberikan atas alasan menimbulkan perselisihan dan memprovokasi masalah

Chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Rep: Dwina Agustin Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pengadilan China menjatuhkan hukuman penjara empat tahun kepada seorang warga yang melaporkan kondisi kota Wuhan pada puncak wabah Covid-19 tahun lalu. Hukuman itu diberikan atas alasan menimbulkan perselisihan dan memprovokasi masalah.

Zhang Zhan adalah orang pertama yang diketahui telah diadili akibat laporan kondisi Wuhan saat virus corona menyebar di wilayah tersebut. Laporan langsung dari rumah sakit yang ramai dan jalan-jalan kosong melukiskan gambaran yang lebih mengerikan dari pusat pandemi.

"Kami mungkin akan mengajukan banding," kata pengacara Zhang, Ren Quanniu.

Klip video pendek Zhang yang diunggah ke Youtube terdiri dari wawancara dengan warga, komentar dan rekaman krematorium, stasiun kereta, rumah sakit, dan Institut Virologi Wuhan. Dia menunjukan kondisi Wuhan saat menghadapi virus corona yang mengharuskan pemerintah menutup semua akses bagi warga.

"Zhang yakin dia dianiaya karena menggunakan kebebasan berbicara," kata Quanniu sebelum persidangan.

Quanniu menyatakan persidangan di pengadilan di Pudong, distrik pusat bisnis Shanghai, berakhir pada pukul 12.30. Dalam persidangan itu Zhang dijatuhi hukuman empat tahun.

Menurut dokumen pengadilan, Zhang ditahan pada pertengahan Mei dan melakukan mogok makan pada akhir Juni. Pengacaranya mengatakan kepada pengadilan bahwa polisi mengikat tangannya dan mencekok paksa makan dengan selang. Pada Desember, dia menderita sakit kepala, pusing, sakit perut, tekanan darah rendah, dan infeksi tenggorokan.

Permintaan ke pengadilan untuk membebaskan Zhang dengan jaminan sebelum persidangan dan siaran langsung persidangan diabaikan. Selain pria berusia 37 tahun itu, beberapa warga yang melakukan peliputan lainnya juga menghilang tanpa penjelasan termasuk Fang Bin, Chen Qiushi, dan Li Zehua.

Meskipun belum ada berita tentang Fang, Li muncul kembali dalam video Youtube pada April untuk mengatakan dia dikarantina secara paksa. Sementara Chen, meskipun dibebaskan, berada di bawah pengawasan dan belum berbicara secara terbuka.

Kritik terhadap penanganan awal China atas krisis virus corona telah disensor. Pelapor, seperti dokter, diperingatkan untuk tidak memberikan gambaran krisis yang sebenarnya.

Baca Juga


Media pemerintah memuji keberhasilan dalam mengekang virus itu berkat kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Virus corona saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 80 juta orang dan membunuh lebih dari 1,76 juta.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler