Pemkot Tasikmalaya Antisipasi Kerumunan Malam Tahun Baru

Masyarakat diminta di rumah saja saat malam pergantian tahun.

Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Malam tahun baru (ilustrasi. Pemkot Tasikmalaya meminta masyarakat tidak keluar ruamh saat malam pergantian tahun.
Rep: Bayu Adji P Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus fokus mematangkan strategi untuk menghadapi malam pergantian tahun. Sebab, saat malam pergantian tahun biasanya masyarakat selalu merayakan dengan berkerumun di tempat-tempat umum.

Baca Juga


Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, pihaknya masih terus membahas rencana pengamanan untuk mencegah timbulnya kerumunan saat malam tahun baru. Sebab, saat malam tahun baru akan dilakukan penyekatan ruas jalan dan pembatasan kegiatan usaha di Kota Tasikmalaya.

"Kita ingin meminimalisasi potensi masyarakat bisa berkumpul," kata dia, Rabu (30/12).

Ia menyebutkan, pemerintah sudah melarang masyarakat untuk melakukan perayaan saat malam tahun baru. Larangan tersebut dapat ditemui dalam Maklumat Kapolri dan arahan Gubernur Jawa Barat yang melarang perayaan tahun baru. 

Karena itu, Ivan mengingatkan masyarakat agar lebih baik tetap berada di rumah saat malam pergantian tahu. "Silakan momen pergantian tahun ini dimanfaatkan untuk berdoa di rumah masing-masing agar Covid-19 cepat berakhir," kata dia.

 

Seperti diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya telah mengeluarkan terkait perayaan tahun baru. Pertama, masyarakat dilarang melakukan perayaan malam tahun baru. Kedua, dilakukan penutupan 38 ruas jalan dan operasional tempat usaha di ruas jalan tersebut. Ketiga, tim operasi harus menjamin tak terjadi kerumunan saat malam pergantian tahun. 

Ivan mengatakan, pembatasan-pembatasan itu merupakan upaya melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19. Karenanya, ia meminta masyarakat mengikuti aturan yang sudah dikeluarkan. 

 

"Apalagi saat ini kembali masuk zona merah. Kalau tak juga bisa tertahan (kasusnya), PSBB jadi alternatif terkahir. Kita sekarang masih terus berupaya mengingatkan masyarakat untuk patuh protokol kesehatan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler