Bocah Kotim Diselamatkan Saat Kakinya dalam Terkaman Buaya

Bocah asal Kotim berusia 10 tahun diterkam buaya saat sedang mandi di sungai.

Antara/Mohamad Hamza
Buaya di sungai (Ilustrasi). Saat sedang mandi, seorang bocah asal Kotim kakinya diterkam buaya, Rabu (30/12)..
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun warga Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah berhasil diselamatkan saat kakinya sudah diterkam buaya. Satwa tersebut berupaya menariknya ke dalam perairan sungai.

"Mendengar ada teriakan temannya bahwa ada yang digigit buaya, saya langsung lari dan menolongnya. Sempat terjadi tarik-menarik, karena saat itu buaya sudah menggigit kaki korban," kata Gofur, paman korban, Kamis.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (30/12) sekitar pukul 10.30 WIB di Sungai Hambawang, Desa Ganepo. Saat itu, korban tengah mandi di sungai bersama seorang temannya.

Saat asyik mandi, seorang teman korban merasa menginjak sesuatu yang kasar dan bergerigi. Dia pun bergegas naik ke pinggir sungai karena curiga yang diinjaknya adalah buaya.

Baca Juga


Di sungai tersebut dikabarkan memang pernah ada muncul buaya. Beberapa saat kemudian, kaki korban diterkam buaya yang kemudian berusaha menariknya masuk ke dalam sungai.

Korban dan rekannya berteriak meminta tolong. Suara itu didengar Gofur, paman korban yang kebetulan sedang berada tidak jauh dari tempat kedua bocah itu berenang.

Gofur berlari dan sempat menarik tangan sang keponakan. Dia saling tarik-menarik dengan buaya yang hendak membawa tubuh keponakannya itu ke dalam sungai.

Kemudian datang warga lain membawa sebilah parang dan memukulkannya ke tubuh buaya. Upaya itu berhasil dan buaya yang diperkirakan panjangnya lebih dari dua meter itu melepaskan gigitannya, sehingga korban berhasil diselamatkan.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka gigitan di paha kiri dan kanan serta punggung. Dia langsung dibawa ke puskesmas di desa setempat untuk diberikan penanganan medis.

"Saat ini dia sudah pulang dan dirawat di rumah. Kalau dilihat bekas lukanya, diperkirakan buaya itu belum terlalu besar," kata Gofur.

Warga sempat mencari satwa ganas tersebut, namun tidak ditemukan. Warga masih khawatir karena menduga buaya yang ada di sungai itu lebih dari satu ekor.

Beberapa pekan terakhir warga setempat memang sering melihat kemunculan buaya di pinggir sungai Desa Ganepo. Serangan buaya juga pernah terjadi di desa itu sehingga membuat warga kembali waswas saat beraktivitas di pinggir sungai.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah melakukan upaya-upaya agar satwa ganas itu tidak terus mengancam keselamatan masyarakat setempat.

Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah mendapat laporan terkait kejadian itu. Pihaknya akan mendatangi korban untuk mengetahui kondisinya, sekaligus ke lokasi kejadian untuk penanganan selanjutnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler