Mengapa Ada yang Masih Kena Covid-19 Setelah Divaksin?

Vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech dan Moderna tak mengandung virus hidup.

AP/Markus Schreiber/AP POOL
Vaksinasi Covid-19. Setelah divaksin, tubuh biasanya membutuhkan waktu beberapa pekan untuk membangun kekebalan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan menyatakan, vaksin Covid-19 tak mengandung virus hidup yang menyebabkan seseorang terkena penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 tersebut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika  Serikat menjelaskan, vaksin bekerja dengan mengajari sistem kekebalan tubuh cara mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19.

Hal senada diungkapkan asisten profesor ilmu kebidanan, ginekologi dan reproduksi di University of California, San Francisco, Dr. Stephanie Gaw. Dikutip dari Livescience, mereka mengungkapkan, vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna tidak mengandung virus corona, melainkan mengandung molekul atau disebut mRNA yang tidak dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh.

Lebih lanjut, terkadang proses tubuh mengenali dan melawan virus bisa menimbulkan gejala, seperti demam. Kondisi ini normal karena merupakan tanda tubuh sedang membangun kekebalan.

Baca Juga


Menurut CDC, tubuh biasanya membutuhkan waktu beberapa pekan untuk membangun kekebalan setelah vaksinasi. Ini artinya, bisa saja orang terkena terinfeksi virus penyebab Covid-19 sebelum atau setelah vaksinasi lalu jatuh sakit karena karena vaksin belum punya cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

Internis di University of Illinois School of Public Health, Jay Bhatt dan dokter di Massachusetts, Shazia Ahmed seperti dikutip dari ABC News, mengatakan, vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna membutuhkan dua dosis yang diberikan dengan jarak dua pekan.

Menurut mereka, bergantung pada vaksinnya, perlu waktu empat hingga enam pekan sejak pemberian dosis awal untuk mencapai tingkat kekebalan dan perlindungan yang sebanding seperti dalam uji klinis. Dengan kata lain, seperti diungkap CDC, selama waktu ini, orang masih mungkin tertular infeksi dan jatuh sakit.



sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler