Akademi Bahasa Uruguay Berang FA Sanksi Cavani

Cavani disanksi larangan bermain tiga laga dan denda 100 ribu euro.

EPA-EFE/PETER POWELL
Edinson Cavani, penyerang Manchester United
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademi Bahasa Nasional Uruguay pada Jumat (1/1) berang terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada Edison Cavani, buntut unggahan sang striker Manchester United (MU) yang dianggap berbau rasisme di media sosial. Cavani mendapat sanksi larangan tiga pertandingan dan denda 100 ribu euro setelah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapati striker Uruguay itu menggunakan kata negrito, yang dalam bahasa Spanyol berarti orang kecil berkulit hitam, di Instagram.

Baca Juga


Sang pemain berusia 33 tahun itu lantas menghapus unggahannya tersebut setelah menyadari konotasi yang berbeda yang diterima publik. Ia mengeluarkan penyataan meminta maaf serta menekankan bahwa dia "benar-benar melawan rasisme".

Meski demikian FA berpendapat komentar di unggahan itu "menghina, melecehkan, tidak pantas dan membuat pertandingan menjadi buruk." FA juga menganggap komentar di unggahan tersebut sebagai pelanggaran yang lebih buruk karena meliputi referensi, baik tersurat maupun tersirat, untuk warna dan atau ras dan atau asal etnis.

Sebagai catatan, Cavani menulis "Gracias (terima kasih) negrito" sebagai respons atas pesan selamat di media sosial.

Academia Nacional de Letras Uruguay pada Jumat, seperti dilansir AFP, menyatakan kata negro (orang berkulit hitam) atau diminutifnya negrito, mirip dengan gordo (gendut) atau gordito dan flaco (kurus), merupakan istilah yang sering dipakai untuk menunjukkan rasa sayang kepada seseorang.

"Di Bahasa Spanyol (yang dipakai) di Uruguay, misalnya, di antara pasangan atau teman, antara orang tua dan anak, seseorang sering mendengar dan mengucapkan ekspresi seperti itu...gordito, negri, negrito," demikian pernyataan resmi akademi tersebut.

"Bahkan, seseorang yang diajak bicara belum tentu kelebihan berat badan atau berkulit gelap."

Akademi tersebut mengeluarkan pernyataan keberatan terkait sanksi Cavani dan mengatakan "resolusi yang dapat dipertanyakan" dari federasi itu merupakan hasil dari "kemiskinan pengetahuan budaya dan linguistik."

Pada akhir pernyataannya, akademi tersebut mengatakan FA telah melakukan ketidakadilan serius terhadap seorang atlet Uruguay yang berada di tingkat internasional tertinggi dan telah menyingkap ketidaktahuan mereka tentang penggunaan bahasa dan khususnya bahasa Spanyol, tanpa memperhatikan semua kerumitan dan konteksnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler