OPEC Prediksi Harga Minyak Dunia Tahun Ini Masih Suram

OPEC+ memangkas produksi minyak menjadi 7,2 juta barel per hari.

REUTERS/Max Rossi
Harga minyak dunia (ilustrasi).
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Negara anggota OPEC masih melakukan pertemuan untuk membahas proyeksi produksi pada Februari esok dan juga prediksi bisnis migas di tahun ini. Namun, negara anggota OPEC masih memprediksi harga minyak dunia masih suram.

Baca Juga


Pertemuan mereka pada Senin (4/1), dipimpin Rusia sebagai produsen terbesar. Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengungkapkan, di tengah harapan pemulihan masih ada risiko penurunan harga minyak yang harus dihadapi.

Dilansir Reuters, Pemimpin OPEC Arab Saudi menyarankan agar tetap waspada menaikkan produksi, sementara anggota OPEC Uni Emirat Arab dan non-OPEC Rusia mengatakan, mereka lebih memilih peningkatan yang lebih cepat.

"Pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi tetap berlaku di sejumlah negara dan ada kekhawatiran munculnya jenis baru virus yang merusak," kata Barkindo.

Dia mengatakan, ekonomi global dapat pulih dengan kuat pada paruh kedua 2021 tetapi sektor-sektor seperti perjalanan, pariwisata, rekreasi, dan perhotelan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk kembali ke posisi sebelum virus datang.

 

 

OPEC+ terpaksa memangkas produksi pada 2020 karena lockdown secara global yang menekan permintaan bahan bakar. OPEC+ memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), kemudian menurunkan pemotongan menjadi 7,7 juta bph dan akhirnya menjadi 7,2 juta bph pada Januari 2021.

Barkindo mengatakan OPEC sekarang memperkirakan permintaan minyak global akan dipimpin oleh negara-negara berkembang. Permintaan ini diproyeksikan naik menjadi 95,9 juta barel per hari pada 2021, karena ekonomi global diperkirakan tumbuh sebesar 4,4 persen.

Meski pengembangan vaksin virus corona telah memicu optimisme pasar, namun kenaikan permintaan tersebut masih belum mampu membawa konsumsi ke level prapandemi sekitar 100 juta bph.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler