Serpihan Pesawat Diduga Milik Lembaga China CNSA Ditemukan
CNSA adalah badan antariksa China yang telah melakukan berbagai misi.
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah akan melakukan penyelidikan terhadap temuan serpihan benda yang diduga bangkai pesawat di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Ada logo atau lambang pada sisi luar benda berbentuk bintang dan berwarna kuning serta.
Di sisi sebelahnya berlogo bintang seperti bekas terbakar dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi. CNSA adalah lembaga antariksa China atau China National Space Administration (CNSA).
"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang kurang lebih sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter. Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom alumunium atau sejenis plat alumunium," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Rabu (6/1).
Hendra menuturkan, barang temuan pendukung lainnya berupa elektrik plak dengan kode YF 19-46TJa WFC, kode YF 19-46TJa WFC2. Ada pula plak tanpa kode ada dua jenis, diduga elektrik selenoid kode BLS-300C 34-1 19C serta serpihan Hanicom dari alumunium,serpihan fiber itu bagian dari pesawat terbang.
CNSA adalah badan antariksa China yang telah melakukan berbagai misi. Misi yang dilakukan CNSA termasuk melakukan pendaratan ke bulan hingga mengambil sampel batuan ke bulan.
Pada awal bulan Desember 2020 lalu, CNSA merilis video pendek yang menunjukkan pesawat antariksa turun ke permukaan bulan serta beberapa foto bulan yang sangat jernih. Lembaga ini juga telah berhasil membawa pulang sampel batuan Bulan untuk diteliti. CNSA menyatakan bersedia berbagi sampel bulan kepada negara-negara lain.
Temuan benda misterius bermula dari salah seorang warga bernama Arfandi yang sedang memancing bersama sanak keluarganya, pada hari Jumat (1/1) lalu. Dia melihat benda yang diduga serpihan bangkai pesawat. Keesokan harinya, mereka kembali ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan dan ternyata benar.
Kemudian, temuan lainnya di lokasi terpisah dengan jarak kurang lebih sekitar 500 meter dari benda yang diduga bagian dari pesawat berupa pelampung dan wearpack dengan merk YUAN WANG HAI PANAMA. Jadi atas hal itu tim yang mendatangi lokasi tersebut, juga sudah berkoordinasi dengan PT.Kumai Sentosa untuk pembuatan posko apabila benar diperlukan.
"Halaman kantor PTKumai Sentosa dapat dijadikan landing hellypad pada koordinat 3°26,3' S - 111°49' T dengan konstruksi tanah pasir basah dan padat. Jadi hal itu sudah ditindak lanjuti oleh tim," bebernya.
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu menyatakan, di lokasi kondisi pantai dasar lumpur dengan kedalaman 60 - 140 centimeter pada saat surut terendah. Rute terdekat efektif melalui teluk keramat PTKumai Sentosa blok 70, selanjutnya lewat saluran irigasi menggunakan klotok milik perusahaan ke blok 77.
"Sedangkan, untuk gelombang radio milik perusahaan 149.600," ungkapnya.