Bitcoin Melonjak ke Level Tertinggi Sepanjang Masa

Koin digital ini meningkat empat kali lipat pada tahun 2020.

Reuters/Benoit Tessier
Bitcoin.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bitcoin melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Rabu (6/1), hanya dua hari setelah mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Maret. Mata uang kripto terbesar di dunia naik sebanyak 6 persen menjadi 35.842 dolar AS (sekitar Rp 499 ribu), melampaui level tertinggi sebelumnya pada 3 Januari, dan diperdagangkan pada 34.630 dolar AS pada 07.50 di London.


Nilainya telah jatuh sebanyak 17 persen pada hari Senin (4/1). Koin digital ini meningkat empat kali lipat pada tahun 2020.

Berbagai faktor telah disebut-sebut sebagai pendorong kenaikan Bitcoin, menunjukkan betapa sulitnya untuk menentukan penyebab terdekat dari serangan volatilitas terbaru. Beberapa trader menunjuk ke perkiraan harga jangka panjang JPMorgan Chase & Co sebanyak 146 ribu dolar AS. Sementara yang lain mengutip suasana risk-on secara keseluruhan di pasar keuangan global sebagai faktor pendorong kenaikan.

"Pasar bullish yang jelas, dan kami tidak mendapatkan penurunan 30 persen hingga 40 persen seperti pada tahun 2017," kata Vijay Ayyar, kepala pengembangan bisnis dengan pertukaran crypto Luno di Singapura, dilansir di Bloomberg, Rabu (6/1).

Menurut analis, sementara perubahan harga terbaru mungkin mengingatkan pada siklus boom and bust di masa lalu. Kemampuan Bitcoin untuk membalikkan penurunannya begitu cepat minggu ini menunjukkan investor institusional tidak meninggalkan ruang.

 

"Penurunan hari Senin instruktif karena investor institusional menggunakan kesempatan untuk membeli. Investasi institusional kuat di sektor aset digital, dan berpotensi mengalami percepatan." kata Matt Long, kepala distribusi dan produk utama dengan pialang kripto OSL di Hong Kong.

Lebih banyak institusi dan investor terkenal, dari Paul Tudor Jones hingga Scott Minerd dan Stan Druckenmiller, mulai mengalokasikan dana ke Bitcoin atau mengatakan mereka terbuka untuk melakukannya.

Sementara beberapa orang berpendapat bahwa mata uang kripto menawarkan lindung nilai terhadap pelemahan dolar AS dan risiko inflasi di dunia yang dipenuhi dengan stimulus fiskal dan moneter.

 

"Bitcoin lebih baik untuk menjadi emas, daripada emas sebagai emas," ujar Anthony Scaramucci, pendiri dan mitra pengelola SkyBridge Capital. Perusahaan ini adalah yang terbaru untuk ikut serta dalam Bitcoin, meluncurkan dana crypto-centric minggu ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler