Ilmuwan Ungkap Alasan Buaya tak Berubah dalam 200 Juta Tahun

Buaya hanya sedikit berubah sejak zaman dinosaurus sampai saat ini.

ANTARA /Muhammad Arif Pribad
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memegang seekor buaya muara (Crocodylus porosus) yang dievakuasi dari rumah warga oleh petugas pemadam kebakaran Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (6/3/2020). Buaya sepanjang 80 cm itu kemudian akan dilepasliarkan kembali setelah diperiksa kondisi fisik dan kesehatannya
Rep: Eva Rianti Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buaya merupakan hewan yang hampir tidak mengalami perubahan dalam 200 juta tahun. Menurut para ilmuwan, keragaman yang terbatas pada buaya dan kurangnya evolusi mereka menyebabkan laju evolusi yang lambat. Hewan reptil tersebut hanya sedikit berubah sejak zaman dinosaurus sampai saat ini.

Sementara hewan seperti kadal dan burung telah mencapai keragaman ribuan spesies sejak periode Jurassic sekitar 200 juta tahun yang lalu, buaya saat ini terlihat sangat mirip dengan masa 200 juta tahun yang lalu. Hanya 25 spesies buaya yang diketahui hidup hingga saat ini.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Bristol menunjukkan, buaya mengikuti pola evolusi yang diatur oleh lingkungan yang dikenal sebagai punctuated equilibrium. Laju evolusi mereka umumnya lambat, tetapi terkadang berkembang lebih cepat karena lingkungan telah berubah. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communication Biology tersebut menunjukkan bahwa evolusi buaya semakin cepat ketika iklim lebih hangat, dan ukuran tubuh mereka menjadi meningkat.  

“Keragaman terbatas pada buaya dan kurangnya evolusi sepertinya merupakan hasil dari laju evolusi yang lambat. Tampaknya pada body plan –serangkaian fitur umum yang membuat sekelompok hewan langsung dapat dikenali- mereka (buaya) sangat efisien dan serbaguna sehingga mereka tidak perlu mengubah untuk bertahan hidup,”  menurut penelitian tersebut.

Baca Juga


Penelitian itu juga menyebut ada konsep serba guna pada buaya. Keserbagunaan itu bisa menjadi salah satu alasan buaya selamat dari tumbukan meteor pada akhir periode Cretaceous dimana dinosaurus punah. Iklim pada zaman dinosaurus diketahui lebih hangat daripada saat ini, dan itu diprediksi menjadi sebab ada lebih banyak jenis buaya daripada yang terlihat sekarang.

“Buaya memiliki gaya hidup yang cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang sangat besar yang telah terjadi sejak dinosaurus ada,” kata ketua peneliti Dr. Max Stockdale, dilansir dari inews.co.uk, Jumat (8/1).

Tim penelitian tersebut saat ini berencana untuk mengeksplorasi alasan beberapa jenis buaya prasejarah punah, sementara yang lain tidak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler