Borneo FC Desak PSSI Tentukan Nasib Kompetisi

Manajemen Borneo FC mesti memutar otak agar bisa memenuhi hak pemain.

Dok Liga Indonesia Baru
Tim Borneo FC.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Borneo FC mesti memutar otak agar bisa memenuhi hak pemain, pelatih, hingga ofisial. Presiden Borneo FC Nabil Husein mendesak agar PSSI segera menentukan nasib kompetisi.

Baca Juga


Pasalnya, klub dibayangi ancaman finansial, sementara mereka tetap harus membayar gaji pemain meski hanya 25 persen "Semua tim sekarang megap-megap mencari dana untuk menghidupi tim. Sementara kompetisinya tak berputar sama sekali," ujar Nabil.

Krisis finansial ini dialami oleh Persipura Jayapura. Bahkan mereka menghentikan seluruh aktivitas tim karena sudah tak mampu lagi membayar gaji pemain. Salah satu alasannya karena tak mendapat lagi sokongan dana dari sponsor yang juga sama-sama terimbas pandemi COVID-19.

 

Manajemen Borneo juga menunda rencana mengumpulkan pemain pada pertengahan Januari ini hingga ada kepastian apakah Liga 1 Indonesia akan berlanjut atau dihentikan total.

"Kami sebenarnya ingin menggelar latihan di tengah Januari ini. Namun semuanya harus kami ubah, karena tak ada kejelasan sama sekali," kata dia.

Nabil meminta PSSI bisa bersikap bijak dan tidak membuat keputusan yang mendadak. Pasalnya, tak mungkin bagi klub mempersiapkan diri secara tergesa-gesa dalam menjalani pertandingan yang kompetitif.

"Yang jelas semua butuh persiapan dan tak bisa dilakukan secara dadakan. Kami pun tak bisa melakukan planing persiapan secara mendadak, karena semua harus terprogram,” kata dia.

Borneo FC, kata dia, sangat siap dengan apapun keputusan yang akan diberikan terkait kelanjutan kompetisi. Sebab, jawaban ini sudah sangat ditunggu-tunggu tak hanya oleh Nabil, tetapi juga seluruh elemen yang turut andil dalam ekosistem sepak bola Indonesia.

“Mau lanjut atau tidak, itu yang kami tunggu. Semoga saja ada kejelasan dalam waktu dekat," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler