Awal 2021, BPBD Kabupaten Bogor Catat 16 Kejadian Bencana

Peluang terjadi hujan masih sangat tinggi setidaknya hingga 11-20 Januari.

ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas menjaga sekitar lokasi longsor di jalan utama Puncak, Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). Longsor yang terjadi pada pukul 00.30 WIB tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan mengakibatkan penutupan sementara jalur Puncak untuk evakuasi material longsor yang menutupi jalan.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Belum sebulan memasuki 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat 16 kejadian bencana. Bencana tersebut terjadi di sepuluh kecamatan.


“Sampai Jumat (8/1), total kejadian ada 15. Tambah satu kejadian longsor tadi malam di Puncak,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, Senin (11/1).

Adam menjelaskan, 16 kejadian bencana yang terjadi antara lain tanah longsor, angin kencang, kekeringan, rumah roboh, dan pohon tumbang. Dia merincikan, untuk kejadian tanah longsor terjadi di lima kecamatan, yakni Ciampea, Cibinong, Cigombong, dan Ciomas.

“Total bencana tanah longsor ada delapan kejadian. Satu di Ciampea, satu di Cibinong, empat di Cigombong, satu di Ciomas, dan terakhir satu di Cisarua,” jelasnya.

Sementara itu, untuk kejadian angin kencang terjadi di empat kecamatan. Yakni di Bojongggede, Cijeruk, Leuwisadeng, dan Rancabungur.

Sedangkan untuk kejadian kekeringan terjadi di Kecamatan Cibungbulang dan Ciomas. Di mana, lanjut Adam, hanya terdapat dua kejadian di masing-masinh kecamatan.

“Selain itu ada kejadian satu rumah roboh di Cijeruk dan satu pohon tumbang di Megamendung,” tutup Adam.

 

Terkait adanya kejadian bencana di wilayah Kabupaten Bogor, Kepala Stasiun BMKG Citeko Bogor, Asep Firman Ilahi mengatakan peluang terjadinya hujan di daerah Bogor dan sekitarnya masih sangat tinggi. Sehingga, masyarakat di sekitarnya harus waspada.

“Untuk cuaca saat ini, daerah Bogor dan sekitarnya masih harus waspada, mengingat peluang terjadi hujan masih sangat tinggi setidaknya hingga akhir Dasarian kedua Januari (11-20 Januari),” jelas Asep.

Dia mengatakan, hal ini dikarenakan adanya sirkulasi siklonik di sekitar Laut Jawa, yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik tersebut. 

Untuk saat ini, dikatakan Asep, diharapkan masyarakat waspada ketika hujan lebat terjadi. Terutama menghindari berlindung di bawah pohon besar untuk menghindari pohon tumbang, hindari bantaran sungai, tebing dan papan baliho besar.

 

“Kepada masyarakat diharapkan mengurangi aktivitas di luar apabila tidak penting, selalu berhati-hati memacu kendaraan dan selalu menggunakan pengaman diri. Hujan sangat lebat yg terjadi sebelumnya bisa memicu longsor kapan saja dan di mana saja,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler