Sriwijaya Air: Penyerahan Jenazah Ikuti Kesepakatan Keluarga

Pihak Sriwijaya Air mengatakan penyerahan jenazah berdasarkan kesepakatan keluarga

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah prajurit TNI membawa kantong berisi temuan usai pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 di Dermaga JICT II, Jakarta, Selasa (12/1). Temuan berupa jenazah, pakaian dan puing bagian pesawat itu dibawa dan dikumpulkan ke Pelabuhan JICT II untuk diidentifikasi lebih lanjut. Republika/Putra M. Akbar
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- District Manager Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman mengatakan bahwa penyerahan jenazah korban penumpang Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 yang mengalami kecelakaan dilakukan berdasarkan kesepakatan antara tim gabungan dengan pihak keluarga.

Baca Juga


"Pada prinsipnya kita sangat terbuka dan mengikuti keinginan pihak keluarga termasuk dalam penyerahan jenazah yang ditemukan," ujarnya saat memberikan keterangan media di Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Bandara Internasional Supadio Pontianak, Selasa (12/1).

Faisal mengatakan, sejauh ini sejumlah korban sudah ditemukan dan satu di antaranya sudah teridentifikasi. Namun demikian pihak keluarga tidak bisa melihat dan membawa pulang ke daerah asalnya.

"Pihak keluarga yang sudah ada di Jakarta setuju dan sepakat, setelah proses operasi pencarian dan identifikasi selesai baru akan diserahkan. Sebab dengan proses operasi selesai maka kemungkinan korban bisa ditemukan lebih lengkap," katanya.

Menurutnya sejauh ini sudah ada 13 orang keluarga sudah berada di Jakarta dan data terbaru hingga besok yang akan diberangkatkan kembali 13 orang lagi. "Jadi total dengan sudah berangkat dan akan menyusul ke Jakarta 26 orang," jelasnya.

Dengan kesepakatan sementara keluarga yang di Jakarta ada dan teknis pencarian, identifikasi serta penyerahan jenazah maka pihak keluarga di Kalbar untuk bisa mempertimbangkan dinamika di lapangan agar lebih baik menunggu. "Namun demikian, kita tetap terbuka mau ke Jakarta persilakan sebab kita fasilitasi semua," ucapnya.

Akan tetapi tambah dia, di tengah pandemi Covid-19 dengan kasus signifikan tinggi ini, pihak keluarga bisa saja dan lebih nyaman menunggu di Kalbar.

"Kembali, kalau datang ke Jakarta tidak bisa langsung melihat atau membawa pulang. Kita khawatirkan nanti saat Covid-19, mau pulang ke Pontianak tidak bisa kalau terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan jenazah nanti dikirim. Jangan sampai harapan untuk bertemu jenazah justru tidak bisa karena karantina 14 hari di sana," ujarnya.

Pihaknya memastikan kepada pihak keluarga jenazah akan diserahkan kepada keluarga melalui pemerintah daerah dan fasilitasi untuk mengantar hingga ke rumah duka atau tempat yang diinginkan keluarga.

"Kita akan memenuhi permintaan keluarga hingga mengantar ke pemakaman di mana pun. Saat ini proses operasi termasuk cepat dan baik karena hasilnya sangat signifikan. Semoga semua lancar," harapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler