Vaksinasi Perdana, MUI: Ini Ikhtiar Tekan Penularan Covid-19

Vaksinasi hendaknya diiringi ikhtiar lain dengan menjalankan protokol kesehatan.

MUI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Amirsyah Tambunan. MUI menyampaikan, vaksinasi merupakan ikhtiar untuk memutus penyebaran Covid-19.
Rep: Sapto Andika Candra Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program vaksinasi Covid-19 segera dimulai hari ini. Sebagai langkah awal, penyuntikan vaksin perdana akan dilakukan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pejabat serta perwakilan unsur masyarakat. 

Baca Juga


Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan, yang juga tokoh Muhammadiyah, menjadi salah satu penerima vaksin perdana bersama Presiden Jokowi. 

Amirsyah menyampaikan, langkah vaksinasi ini merupakan bentuk ikhtiar pemerintah bersama masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19 dan bertahap menghilangkan pandemi. Selain vaksinasi, bentuk ikhtiar lain yang perlu tetap dijalankan adalah penegakan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

"Vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan tubuh bersama. Ini hendaknya bisa kita lakukan minimal 70 persen dari masyarakat Indonesia," kata Amirsyah di Istana Merdeka, Rabu (13/1). 

Ia juga menekankan, MUI sendiri telah menyampaikan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada masyarakat terbukti halal dan thayyib. Hal ini tertuang dalam Fatwa MUI nomor 2 tahun 2021. Thayyib, ujar Amirsyah, artinya efektif, aman, sehingga bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan bangsa. 

"Sekali lagi berdoa, berikhtiar, dan tawakkal kepada Allah semoga kita bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19," katanya. 

Vaksinasi perdana dilakukan pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB di Istana Kepresidenan Jakarta. Mekanisme vaksinasi sendiri dilakukan dalam empat tahap, yakni pertama klarifikasi data penerima. Kedua, penerima vaksin menjalani pengecekan tekanan darah dan klarifikasi kesehatan. Ketiga, penyuntikan vaksin dilakukan oleh tim dokter kepresidenan. Keempat, penerima vaksin mendapat kartu tanda suntik. 

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Presiden Jokowi menjelang vaksinasi. Namun tim kedokteran kepresidenan sebagai pihak yang akan menyuntikkan sempat menyarankan agar seluruh pihak yang akan divaksin tidur cukup dan sarapan terlebih dulu. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler