Dianggap Pasang Iklan Rasis, Perusahaan Tisu China Dihujat

Iklan dianggap menyindir wanita tak menarik jika tampil tanpa riasan.

Blogspot
Kotak tisu, ilustrasi
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Sebuah perusahaan China telah meminta maaf dan menarik iklan untuk tisu pembersih make-up. Iklan itu memicu kemarahan bagi kaum wanita.

Iklan Purcotton, yang menjadi viral, menunjukkan seorang wanita menghapus riasannya untuk menakut-nakuti penguntit pria. Pengguna media sosial mengutuk iklan ini karena menyindir wanita sebagai penyebab perhatian seksual yang tidak diinginkan. Yang lain mengatakan iklan itu menyinggung karena menunjukkan bahwa wanita tidak menarik tanpa riasan.

"Untuk membuat iklan dari sesuatu yang benar-benar membuat takut atau menyakiti wanita, apakah mereka memiliki masalah otak?" ujar salah satu komentar di microblog Weibo, dilansir di BBC, Selasa (12/1).

Seruan untuk memboikot perusahaan produk kapas perusahaan itu mengikuti ketika reaksi tersebut mendapatkan momentum di online.

Purcotton menanggapi dengan permintaan maaf dalam dua postingan di akun resmi Weibo. Perusahaan mengatakan akan meninjau proses untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi. Perusahaan itu juga menghapus iklan dari halaman media sosialnya, meskipun sudah dibagikan secara luas pada saat itu.

Baca Juga


Dalam klip berdurasi 26 detik tersebut, seorang wanita muda terlihat sedang diikuti oleh seorang pria saat berjalan sendirian di malam hari.

Dia mulai menghapus riasannya dengan tisu wajah. Ketika penguntit menariknya dari belakang, dia berbalik dan menunjukkan wajahnya yang tanpa riasan. Pada scene ini, karakternya diperankan oleh aktor pria.

Kritik terhadap iklan tersebut muncul ketika protes online melawan seksisme dan narasi yang menyalahkan korban di negara tersebut. Tahun lalu, dua perguruan tinggi China mendapat kecaman karena memberikan saran dalam panduan keselamatan mereka tentang bagaimana siswa perempuan harus lakukan untuk menghindari pelecehan seksual di kampus.

Universitas Guangxi mengatakan bahwa wanita harus berpakaian sopan dengan menghindari garis leher yang longgar atau memamerkan punggung mereka untuk mencegah para penggina.

Sementara itu, Akademi Seni China di Hangzhou mengatakan bahwa faktor-faktor seperti memiliki penampilan yang cantik dan terlalu fokus pada penampilan dapat memancing perhatian seksual yang tidak diinginkan dari pria.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler