Menko Airlangga: Kenaikan IHSG Tertinggi di ASEAN
IHSG sempat menguat 0,62 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan proses vaksinasi yang dilakukan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1) berdampak positif terhadap indeks saham. Tercatat, kemarin, IHSG menguat 0,62 persen ke 6.435.
Menurut data yang disampaikan Airlangga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mencatatkan kenaikan tertinggi dibandingkan negara tetangga. Pertumbuhannya mencapai 7,63 persen secara year to date atau tahun berjalan.
"Ini tertinggi di ASEAN, di atas Vietnam yang 7,44 persen (ytd) dan Thailand, 7,34 persen (ytd)," tuturnya dalam sambutan di acara Koordinasi Tahunan dan Arahan Presiden Republik Indonesia Mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) 2021 secara virtual, Kamis (14/1).
Sebelumnya, Airlangga juga sempat memproyeksikan, situasi pasar saham akan terus menunjukkan perbaikan sepanjang 2020. Ia memprediksi, IHSG dapat mencapai level 6.800-7.000 pada akhir tahun nanti. Perhitungan ini disampaikannya dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2021 pada Senin (4/1).
Keyakinan Airlangga tersebut didorong oleh penurunan risiko ketidakpastian di pasar keuangan global yang tercermin dari perbaikan volatility index dan credit default index. Optimisme juga didorong oleh perkembangan isu vaksin Covid-19 di banyak negara, termasuk Indonesia.
"IHSG diprediksi bisa mencapai 6.800 atau 7.000 di akhir Desember 2021. Hal tersebut mengingat pada 22 Desember IHSG sempat menyentuh 6.165 walaupun di akhirnya sedikit di bawah 6.000," kata Airlangga.
Saat ini, sebanyak tiga juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac mulai didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia. Airlangga berharap, pendistribusian vaksin ini bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia.
Tidak hanya IHSG, Airlangga juga melihat perbaikan terhadap nilai tukar rupiah yang telah mendekati level sebelum pandemi. Dalam beberapa bulan terakhir, Airlangga menyebutkan, nilai rupiah terapresiasi ke level Rp 14.050 per dolar AS.