Anies Jadi Pendonor Plasma Darah

Anies ajak para penyintas Covid-19 warga DKI untuk mendonorkan plasma darahnya.

ANTARA/Hafidz Mubarak A
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Rep: Flori Sidebang Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak para penyintas Covid-19, khususnya warga DKI Jakarta untuk mendonorkan plasma darahnya. Sebab, kata Anies, plasma darah konvasalen hanya bisa diambil dari orang yang telah dinyatakan sembuh dari virus corona dan sangat dibutuhkan oleh pasien positif Covid-19 dengan gejala berat atau kritis. 


Hal itu Anies sampaikan setelah ia mendonorkan plasma darahnya di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (13/1).

“Saya mengajak para penyintas Covid-19 untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya demi membantu teman teman kita yang masih berjuang di rumah sakit dan memiliki gejala yang berat dan kritis. Terapi plasma darah konvasalen ini merupakan terapi yang efektif untuk mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/1).

Untuk diketahui, plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa Covid-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19. Hal itu ditandai dengan pemeriksaan swab (tes usap) menggunakan RT-PCR sebanyak satu kali dengan hasil negatif.

Plasma konvalesen diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan mengancam jiwa. Hasil akan baik jika diberikan kurang dari 14 hari dari onset (saat timbulnya gejala) dan diharapkan antibodi dari pasien yang sudah sembuh bekerja sebagai imunisasi pasif bagi pasien tersebut. Kriteria donor adalah penyintas Covid-19, tidak pernah ditransfusi, dan lebih diutamakan adalah laki-laki.

 

 

Anies mengaku, alasan ia ikut mendonorkan plasma darahnya lantaran ia pernah merasakan terinfeksi Covid-19. Menurutnya, positif virus corona bukanlah hal yang enak, ditambah lagi tidak bisa ditemani oleh orang orang tercinta karena harus menjalani isolasi mandiri. 

“Saya pernah merasakan Covid-19, dan itu tidak enak. Beruntung saya bisa sembuh walaupun dalam kurun waktu yang lama. Saya ingin warga DKI juga bisa sembuh seperti saya. Itulah alasan kenapa saya mendonorkan plasma darah saya,” jelas dia.

Anies mengungkapkan, donor plasma darah tidak sakit dan seperti donor darah biasa. Hanya saja, kata dia, prosesnya memerlukan waktu agak lama, yakni hingga 30 menit lebih.

"Memang lebih lama (waktunya), kalau donor (darah) biasa 15 menit selesai, kalau ini 30 menit," ujarnya.

Dia pun berpesan kepada para pasien positif Covid-19 untuk tetap semangat dalam menjalani perawatan. Dia menuturkan, banyak orang di luar sana yang mendukung dan peduli terhadap proses kesembuhan pasien positif covid-19 dengan membantu melalui donor plasma darah.

 

"Semoga apa yang sudah saya lakukan dapat bermanfaat untuk pasien positif (Covid-19) lain," imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler