Patung Elvis Presley-Whitney akan Ada di The National Garden

Trump akan menempatkan patung 250 tokoh di The National Garden.

EPA/Arne Dedert
Penyanyi Whitney Houston yang meninggal 11 Februari 2012. Patung Diva Pop itu akan ditempatkan di The National Garden, AS bersama dua ratusan tokoh lainnya.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden AS yang bakal segera lengser, Donald Trump, telah memerintahkan percepatan realisasi pembangunan 250 patung untuk The National Garden. Trump mengumumkan rencananya membangun Taman Nasional untuk Pahlawan pada musim panas lalu saat kampanye.

Dalam perintah eksekutif yang dikeluarkan pada 18 Januari 2021, Trump merilis sebanyak 250 nama yang akan diabadikan lewat patung di taman tersebut. Tokoh sejarah, politisi, olahragawan, dan selebritas termasuk di dalamnya.

Di antara musisi yang patungnya akan dibangun adalah Aretha Franklin, Whitney Houston, Ray Charles, Miles Davis, dan Duke Ellington. Selain itu, Louis Armstrong, Johnny Cash, Nat King Cole, Billie Holiday, Elvis Presley, dan Frank Sinatra juga masuk dalam daftar.

Baca Juga


Anehnya, daftar pahlawan Amerika versi Trump tersebut berisi sejumlah orang non-Amerika. Ada aktris Swedia Ingrid Bergman, sutradara Inggris Alfred Hitchcock, dan host "Jeopardy!" Alex Trebek yang berkebangsaan Kanada.

"Ini akan menjadi tempat di mana warga negara, tua maupun muda, dapat memperbarui visi mereka tentang kebesaran dan mengambil tantangan yang saya berikan kepada setiap orang Amerika dalam pidato pertama saya di Kongres. Untuk merasakan sendiri, dan percaya pada masa depan Anda di Amerika," kata Trump, seperti dikutip dari NME pada Selasa (19/1).

Trump juga menggambarkan taman itu sebagai jawaban dari aksi vandalisme terhadap patung-patung tokoh sejarah Amerika, yang dirusak saat protes Black Lives Matter tahun lalu. Namun demikian, tidak semua selebritas mau diabadikan dalam daftar.

Setelah Trump menjanjikan pembuatan patung untuk Frank Sinatra, putri penyanyi legendaris itu, Nancy, mengatakan bahwa ayahnya membenci Trump.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler