Istana Klarifikasi Soal Pengungsi Enggan Dipindah

Warga yang menolak keras untuk dipindah lebih disebabkan adanya miskomunikasi.

Antara/Wahyu Putro A
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti pelantikan di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (20/7).
Rep: Sapto Andika Candra Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengklarifikasi viralnya video yang menunjukkan pengungsi di Mamuju, Sulawesi Barat enggan dipindah ke dalam stadion. Kejadian itu terjadi tak lama sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya meninjau dampak gempa pada Selasa (19/1) lalu. 


Heru menyampaikan, pemindahan pengungsi ke dalam stadion sebenarnya bukan karena kehadiran Presiden Jokowi. Otoritas setempat, ujarnya, memang telah menyediakan dapur umum, tim medis, dan tenda yang layak huni di dalam stadion. 

"Sehingga memudahkan membagi kan bantuan, bisa diberikan bantuan obat-obatan, cek kesehatan. Sehingga pelayanan lebih mudah dan terpadu. Intinya untuk masyarakat agar terlayani semuanya," ujar Heru saat dihubungi, Rabu (20/1) petang.

 

Pengungsi akibat gempa bumi baru-baru ini mengambil foto Presiden Joko Widodo dari tenda mereka saat berkunjung ke tempat penampungan sementara di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, Selasa, 19 Januari 2021. 

 

Heru menduga, warga yang menolak keras untuk dipindah lebih disebabkan adanya miskomunikasi di lapangan antara aparat dengan warga. Presiden Jokowi sendiri, ujar Heru, tidak mempermasalah apabila ada pengungsi yang menolak dipindah. Yang terpenting, ujarnya, seluruh kebutuhan pengungsi dipenuhi dengan baik. 

"Respons warga juga sangat bagus. Bapak Presiden membagikan bantuan. Saya lihat juga dapur umum bekerja dan sedang proses membagikan makanan. Dan saya lihat ada beberapa warga yang sedang cek kesehatan di posko tersebut," katanya. 

 

Video mengenai penolakan warga untuk dipindah ini viral di Twitter. Warga mengaku enggan dipindah lantaran masih trauma dengan gempa. Padahal BMKG sendiri sudah mewanti-wanti untuk menghindari gedung karena masih ada potensi gempa susulan. Tak hanya itu, warga juga menduga pemindahan semata-mata dilakukan karena adanya kunjungan Jokowi saja. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler