Bercak Lidah, Betulkah Gejala Baru Covid-19?
Sejumlah orang mengalami gejala yang kurang umum kala kena Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring umat manusia hidup lebih lama berdampingan dengan Covid-19, sepertinya daftar gejala penyakit yang disebabkan oleh virus itu kian bertambah. Berbagai gejala yang disebabkan oleh Covid-19 telah membingungkan para ahli di seluruh dunia.
Beberapa orang mungkin ada yang tetap asimtomatik dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda penyakit itu, bahkan ketika sedang terinfeksi virus. Sementara yang lainnya harus dirawat di rumah sakit, memakai bantuan ventilator, hingga kehilangan nyawa karena virus mematikan itu.
Covid-19 yang awalnya dianggap hanya penyakit pernapasan, kemudian ditemukan memengaruhi hampir semua dan setiap organ tubuh. Gejala terbaru penyintas virus ini pun dapat terlihat di lidahnya.
Menurut seorang ahli dari King's College, London, seperlima dari pasien Covid-19 mengalami beberapa gejala yang kurang umum. Gejala-gejala ini belum masuk ke daftar resmi berbagai badan kesehatan global. Salah satu gejala tersebut disebut 'Lidah Covid'.
‘Lidah Covid’ mengacu pada bercak dan semacam bisul kecil di seluruh mulut, terutama di lidah. Namun, istilah tersebut masih bersifat informal dan belum secara resmi dijelaskan atau didefinisikan sebagai gejala infeksi virus corona.
Tim Spector dan Profesor King's College, London, menggunakan situs mikro-blogging Twitter untuk menyuarakan keprihatinannya.
“Melihat bertambahnya 'Lidah Covid' dan sariawan mulut yang aneh. Jika kalian memiliki gejala aneh atau bahkan hanya sakit kepala dan kelelahan, tinggal lah di rumah!” ungkap sebuah tweet.
"Satu dari lima orang dengan Covid masih hadir dengan gejala yang kurang umum yang tidak masuk dalam daftar resmi PHE (Kesehatan Masyarakat Inggris) (seperti ruam kulit),"
Meski belum masuk ke daftar resmi gejala, gejala dan keanehan pada mulut ini sebelumnya sudah dilaporkan, dan ada kaitannya dengan Covid-19. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Nature Journal Evidence-based Dentistry, tahun lalu, merinci tiga kasus yang mengalami ulserasi mulut atau lepuh pada mulut.
Studi lain dalam JAMA Dermatology yang dilakukan di Spanyol menemukan, dari 21 orang yang mengalami ruam kulit sebagai gejala Covid-19, enam juga mengalami ruam mulut. Beberapa pasien corona juga menggambarkan masalah mulut seperti gigi rontok, gusi sensitif, gigi berubah abu-abu, dan gigi retak, dilansir dari New York Times.
Mulut adalah salah satu pintu masuk dari infeksi corona ke dalam tubuh manusia. Protein lonjakan pada virus mengikat reseptor ACE2 di hidung dan mulut.
Ini bisa membuat mulut lebih rentan terhadap beberapa jenis gejala akibat penyakit Covid-19. Virus diketahui telah mengurangi indra penciuman dan perasa, yang keduanya terkait dengan fungsi hidung dan mulut.
Gejala ini memang belum dicantumkan oleh badan kesehatan global mana pun. Meski begitu, masyarakat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis dan menjalani tes jika perlu ketika mengalami gejala penyakit yang aneh, Covid-19 atau bukan.