Erick Thohir: SWF Percepat Investasi Masuk ke Dalam Negeri

SWF yang dibentuk Indonesia berfokus pada aset nasional.

Dok. Pribadi
Menteri BUMN Erick Thohir.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) menjadi salah satu instrumen untuk mempercepat investasi masuk ke dalam negeri. "SWF tidak lain untuk mempercepat investasi yang ada di Indonesia. Kita mencari tambahan modal dengan berpartner," ujar Menteri Erick dalam acara "7th Indonesia Islamic Economic Forum" di Jakarta, Jumat (22/1).

Baca Juga


Ia menyampaikan bahwa SWF yang dibentuk Indonesia berfokus pada aset nasional, berbeda dengan SWF negara lain, seperti Malaysia. "Ini kita harapkan menciptakan investasi yang bersahabat," katanya.

SWF yang diberi nama Indonesian Investment Authority (INA) itu, diharapkan Erick, manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan pengusaha. "InsyaAllah, kami dengan segala kerendahan hati ingin terus bangun Indonesia yang kita cintai, mempunyai keberpihakan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih merata," ucapnya.

 

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyebutkan bahwa DPR dapat menyetujui nama-nama calon Anggota Dewas LPI dari unsur profesional yaitu Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari. Berdasarkan persetujuan DPR tersebut, selanjutnya akan ditetapkan Keputusan Presiden tentang Pengangkatan Dewas LPI yang keanggotaannya terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan unsur profesional.   

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan dalam satu-dua bulan ke depan aliran dana senilai 20 miliar dolar AS ditargetkan masuk ke dalam INA. Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/1).

"Tadi saya bisik-bisik ke Ibu Menteri Keuangan, awal-awal ini, mungkin sebulan-dua bulan ini, target yang masuk ke SWF kita berapa? Di jawab Menteri Keuangan, ya kira-kira 20 miliar US Dolar. Duit yang gede banget," ujar Presiden.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler