Astronom Temukan Planet Raksasa Langka tak Miliki Awan
Planet memiliki massa seperti Jupiter dengan atmosfer bebas awan.
REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Baru-baru ini astronom dari Center for Astrophysics Harvard & Smithsonian (CfA) menemukan planet yang massanya mirip dengan Jupiter, tetapi dengan atmosfer bebas awan. Planet yang tergolong langka ini diprediksi para astronom hanya ada sekitar 7 persen.
Penemuan ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana eksoplanet semacam itu terbentuk. Tanpa awan menghalangi, pemandangan yang lebih jelas muncul di planet mirip Jupiter.
Tim astronom di balik temuan tersebut mempublikasikan hasil mereka di The Astrophysical Journal Letters. Penulis utama studi ini adalah Munazza Alam, seorang mahasiswa pascasarjana di CfA.
Planet ini, WASP-62b adalah planet terdekat dengan WASP-62, bintang deret utama yang jaraknya hampir 600 tahun cahaya dari Bumi. 62b adalah satu-satunya planet dalam sistem.
WASP-62 berukuran sekitar lebih dari setengah massa Jupiter, dan mengorbit WASP-62 dalam waktu sekitar 4,5 hari yang berarti sekitar 1,4 kali lebih besar dari Jupiter. Planet ini termasuk dalam kategori Hot Jupiters, dengan suhu rata-rata sekitar 1330 K (1057 Celsius).
Suhu planet, ukuran, dan sifat kepadatannya sebenarnya tidak jarang. Namun yang langka adalah atmosfernya karena tidak berawan. Atmosfer planet ekstrasurya merupakan minat khusus untuk penulis utama Alam.
"Untuk tesis saya, saya sedang mengerjakan karakterisasi planet ekstrasurya. Saya mengambil planet yang ditemukan, dan menindaklanjutinya untuk mencirikan atmosfernya," kata Alam dilansir dari universe today pada Kamis (28/1)
Diketahui, WASP berasal dari singkatan Wide Angle Search for Planet (WASP) Selatan. Planet ini pertama kali ditemukan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu dari tujuh Jupiter Panas yang ditemukan pada waktu yang sama. WASP-62b ditemukan dengan WASP. Alam dan koleganya menggunakan Hubble untuk mempelajarinya lebih dekat.
"Saya akui pada awalnya, saya tidak terlalu bersemangat tentang planet ini. Tapi begitu saya mulai melihat datanya, saya menjadi bersemangat," ujar Alam.