AC Milan tak akan Denda Ibrahimovic terkait Dugaan Rasialis

Ibrahimovic membawa Milan unggul 1-0 pada babak pertama.

AP/Spada/LaPresse
Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic berjalan keluar lapangan usai mendapat kartu merah saat Piala Italia, pertandingan sepak bola perempat final antara Inter Milan dan AC Milan, di Stadion San Siro di Milan Italia, Selasa, 26 Januari 2021.
Rep: Rahmat Fajar Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Striker AC Milan Zlatan Ibrahimovic diduga melakukan rasis ketika adu mulut dengan striker Inter Milan Romelu Lukaku dalam pertandingan perempat final Copa Italia, Rabu (27/1) dini hari WIB. Ia mengucapkan kalimat voodoo kepada Lukaku yang membuat pemain Internasional Belgia itu tak terima.


Keduanya terlibat adu mulut yang nyaris adu fisik hingga rekan-rekannya harus melerai. Akibatnya Ibrahimovic dan Lukaku mendapatkan kartu kuning. Namun Ibrahimovic membantah melakukan hal rasialis usai laga dan mendapatkan dukungan dari Milan.

Corriere della Sera dilansir dari football Italia, Kamis (28/1), Milan tak akan memberikan denda kepada Ibrahimovic. Dan mantan pemain Barcelona it uterus membela diri di media sosial bahwa dirinya tak melakukan rasis kelada Lukaku.

Surat kabar tersebut melaporkan Ibrahimovic dan Lukaku sedang menunggu putusan komisi disiplin di Serie A. Tetapi Rossoneri telah memutuskan tak akan memberikan denda kepada pemain asal Swedia tersebut.

Ibrahimovic memang mengakui tindakannya tak bagus. Ia juga mengaku salah atas insiden tersebut. Namun ia menegaskan apa yang dilakukan kepada Lukaku bukan rasialis.

"Di dunia Zlatan tidak ada tempat untuk rasialisme. Kita semua adalah ras yang sama - kita semua sama!! Kami semua adalah pemain, beberapa lebih baik dari yang lain,” tulis Ibrahimovic dalam cuitannya.

Ibrahimovic membawa Milan unggul 1-0 pada babak pertama. Namun pada babak kedua ia mendapatkan kartu merah karena dua kali diganjar kartu kuning. Tak lama setelah dia keluar lapangan, Inter membalas dua gol melalui Lukaku dan Christian Eriksen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler