Flyover Lenteng Agung Dibuka untuk Umum Tiga Hari
Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat mulai diuji coba untuk umum besok.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta menguji coba flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, untuk umum (open traffic) selama tiga hari. Pembukaan dilakukan mulai besok, Ahad (31/1).
"Uji coba open traffic jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat mulai besok, selama tiga hari," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (30/1).
Hari menyebutkan, waktu uji coba untuk umum flyover Lenteng Agung-IISIP dan Tanjung Barat ini dijadwalkan Ahad pada jam 08.00-21.00 WIB.
Uji coba hari berikutnya Senin (1/2) pada jam 06.00 sampai dengan 21.00 WIB. Lalu, Selasa (2/2) pada jam 06.00-21.00 WIB. "Setelah dari uji coba ini, akan diadakan evaluasi atas kekurangsempurnaan pekerjaan yang ada di lapangan," kata Hari.
Evaluasi melihat kekurangan pekerjaan pada marka, rambu-rambu, dan kelengkapan jalan lainnya.
Ia mengatakan di lapangan masih ada penyelesaian pekerjaan, yakni penyelesaian jembatan penyeberangan orang (JPO) baik di flyover Lenteng Agung maupun Tanjung Barat. "Kita harapkan pekerjaan JPO ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat," katanya.
Keberadaan JPO ini, lanjut Hari, untuk memfasilitasi penyeberang jalan yang akan melintasi rel kereta api dari arah timur ke barat maupun sebaliknya.
Selain pengerjaan JPO, pekerjaan lainnya yang masih berlangsung, yakni penyelesaian jalan samping flyover Tanjung Barat sisi timur selatan. "Pekerjaan ini karena masih berprogres untuk pembebasan tanahnya," kata Hari.
Hari menambahkan, penyelesaian pekerjaan tersebut diupayakan tidak mengganggu pengoperasian kedua jalan layang. Diharapkan pengguna jalan dapat mematuhi rambu-rambu serta petunjuk jalan yang ada.
Flyover Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan flyover Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter. Kedua jalan layang ini dirancang dengan bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan berharap flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat secepatnya dioperasikan untuk mengurai kemacetan di wilayah tersebut.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Jakarta Selatan, Heru Suwondo, menyebutkan, pembangunan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, meminimalisir kecelakaan lalu lintas dengan kereta api, dan mengamankan perjalanan kereta api.
"Jalan layang dibutuhkan untuk mengurai kemacetan di perlintasan rel kereta api dan menghindari kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api Lenteng Agung dan Tanjung Barat," kata Heru Suwondo.