Arkeolog Temukan Mumi dengan Lidah Emas di Mesir
Peneliti tidak mengetahui alasan mumi memiliki lidah emas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Para arkeolog telah menemukan mumi berusia 2.000 tahun dengan lidah emas di situs Mesir kuno bernama Taposiris Magna. Saat ini peneliti tidak mengetahui apakah mumi itu semasa hidup memiliki gangguan bicara atau mengapa lidahnya bisa dilindungi emas.
Dilansir dari livescience pada Selasa (2/2), terdapat sebuah pernyataan dari Kementerian Barang Antik Mesir dalam yang dirilis pada 29 Januari 2021. Orang yang melakukan pembalsaman mungkin menempatkan lidah emas untuk memastikan 'almarhum' dapat berbicara di akhirat. Misalnya, jika mumi berlidah emas itu bertemu dengan Osiris, dewa dunia bawah di akhirat, mereka dapat saling berbicara.
Pembalsaman adalah seni rupa dan sains berupa memperlakukan jasad manusia dengan menghindarkan mayat dari penguraian. Tujuannya adalah membuat jasad layak untuk dilihat umum atau sebagai bagian dari upacara pemakaman.
Sampai saat ini peneliti tidak mengetahui apakah mumi itu semasa hidup memiliki gangguan bicara atau kenapa lidahnya bisa dilindungi emas. Selain itu, para Arkeolog yang dipimpin oleh Kathleen Martinez, dari Republik Dominika menemukan mumi di salah satu dari 16 pemakaman di Taposiris Magna.
Situs pemakaman itu memiliki kuil yang didedikasikan untuk Osiris dan Isis, dewi yang merupakan istri dan saudara perempuan Osiris. Para arkeolog juga menemukan tumpukan koin yang dihiasi dengan wajah Cleopatra VII, yang menunjukkan bahwa kuil-kuil itu digunakan selama pemerintahan ratu.
Lebih Banyak Mumi
Tim arkeolog juga menemukan 15 makam lainnya juga berusia sekitar 2.000 tahun dan berisi harta karun yang luar biasa. Salah satunya, seorang mumi perempuan mengenakan topeng kematian yang menutupi sebagian besar tubuhnya dan menggambarkannya dengan hiasan kepala sambil tersenyum.
Lalu, dua mumi ditemukan dengan sisa-sisa gulungan yang saat ini sedang dianalisis dan diuraikan oleh para ilmuwan.
"Lapisan yang diplester atau karton yang membungkus salah satu mumi ini memiliki dekorasi emas Osiris," kata pernyataan itu.
Para peneliti juga menemukan beberapa patung yang menggambarkan orang-orang yang dimakamkan di situs tersebut seperti patung-patung itu terawat dengan sangat baik.
"Anda masih bisa melihat gaya rambut dan hiasan kepala individu. Patung-patung itu memberi orang tampilan formal tanpa senyum di wajah mereka," kata pernyataan tersebut.
Meskipun para arkeolog tidak yakin secara pasti kapan individu-individu tersebut meninggal, mereka memperkirakan bahwa mereka hidup pada masa ketika Mesir dikuasai oleh Ptolemeus (304 SM hingga 30 SM), yang merupakan keturunan salah satu jenderal Alexander Agung atau oleh Kekaisaran Romawi, yang mengambil alih negara itu setelah kematian Cleopatra VII pada 30 SM.
Sebuah tim yang terdiri dari para arkeolog dari Mesir dan Universitas Santo Domingo di Republik Dominika sedang melakukan penggalian di situs Taposiris Magna ini.
Penggalian situs dan analisus dipimpin oleh Kathleen Martinez, seorang arkeolog dari Republik Dominika.