Sebagian Muslim Inggris tak Percaya Vaksin Pfizer Halal

Sebagian Muslim Inggris tidak percaha vaksin Pfizer-Biontech halal

EPA-EFE/Mourad Balti Touati
Sebagian Muslim Inggris tidak percaha vaksin Pfizer-Biontech halal. Operasi vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Mitos yang beredar di Inggris menyebutkan bahwa Vaksin Pfizer- BioNTech diduga mengandung komponen hewan yang diharamkan dalam Islam. Konspirasi ini menyebar cepat bagaikan api di kalangan Muslim Inggris. 

Baca Juga


Seorang dokter yang bekerja di garis depan melawan Covid-19 telah memohon kepada komunitas Muslim Inggris untuk mengabaikan teori konspirasi tersebut. Menurutnya karena kesalahan informasi dan teori konspirasi yang telah berkembang biak itu, membuat seluruh rumah sakit Inggris tertekan dan kesulitan. 

"Sangat membuat frustrasi melihat berapa banyak teori konspirasi menyebar di media sosial," kata Dr Sharjeel Zafar Kiani, yang bekerja di kota Birmingham, dilansir dari Arab News, Selasa (2/2).

Teori konspirasi kata dia, tampaknya telah menyebar seperti api. Masalah utama dalam komunitas Muslim Inggris adalah mitos, bahwa vaksin Pfizer-BioNTech mengandung produk hewani yang membuatnya tidak diperbolehkan secara agama. Padahal mitos tersebut sebenarnya telah dibantah berkali-kali oleh berbagai sumber. 

"Mereka yang mengulangi klaim ini, mempermainkan kecemasan dan ketakutan orang-orang, dan ketidakpercayaan orang-orang terhadap industri farmasi dan ilmu kedokteran," ujar Kiani. 

“Teori konspirasi, bersama dengan informasi yang salah, menyebabkan kerugian karena ada anggota masyarakat yang sangat rentan yang membutuhkan vaksin ini. Dalam hal komunitas Muslim, saya akan meminta orang untuk mendengarkan para ahli di bidangnya," tambahnya. 

Menurut British Islamic Medical Society, Covid-19 telah mempengaruhi komunitas Muslim Inggris secara tidak proporsional.

Ada banyak penyebab di antaranya fakta bahwa Muslim Inggris cenderung lebih ragu-ragu terhadap vaksin daripada populasi yang lebih luas, sebagian karena penyebaran informasi yang salah seputar dibolehkannya vaksin dalam Islam. 

Masalah ini tidak luput dari perhatian di antara para pemimpin komunitas Muslim-Inggris. Minggu lalu, CEO salah satu masjid terbesar di Birmingham, Masjid Green Lane, mengatakan kepada Arab News bahwa pihaknya mendorong jemaahnya untuk mengambil vaksin dan mendengarkan nasihat dari para profesional medis. 

Sebelumnya pada Januari, para imam di seluruh negeri menyampaikan khutbah Jumat yang membahas teori konspirasi, dan menjelaskan bahwa melindungi kehidupan dengan menerima vaksin adalah yang paling penting dalam Islam saat ini.

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1802046/world

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler