Emil Dardak: Seluruh Kader Demokrat Jatim Setia pada Mas AHY
Emil mengatakan isu kudeta yang berkembang di pusat tak berdampak pada daerah.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Elistianto Dardak menyebut, isu kudeta Partai Demokrat tidak berdampak secara psikologis bagi pengurus partai di daerah, khususnya Jatim. Emil menegaskan, seluruh pengurus cabang di Jatim menyatakan tetap setia kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Semua pengurus DPC dan DPD Partai Demokrat Jatim tetap setia kepada Mas AHY, pemimpin yang terpilih secara sah dalam kongres tahun lalu," ujar Emil dikonfirmasi Selasa (2/2).
Emil menambahkan, seluruh pengurus DPC Partai Demokrat di Jatim secara tertulis telah menegaskan komitmennya mendukung AHY. Menurutnya, hal itu menunjukkan isu kudeta Partai Demokrat yang berkembang di pusat, tidak berdampak pada kepengurusan partai di daerah. Pengurus dan kader Partai Demokrat di daerah, kata dia, tetap beraktivitas melakukan kerja politik yang berpihak kepada masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, saat ini ada pihak yang mengancam Partai Demokrat. Menurut dia, pihak tersebut adalah gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.
Berdasarkan kesaksian dan testimoni dari pihaknya, dia menyebut jika gerakan tersebut melibatkan pejabat penting pemerintahan. Bahkan, secara fungsional ada yang berada di lingkaran kekuasaan terdekat Presiden Joko Widodo.
Moeldoko merespons tudingan adanya upaya paksa untuk mengambil alih Partai Demokrat yang disebut-sebut sebagai kudeta. Menurutnya, penggunaan istilah kudeta terkait tudingan itu tidaklah tepat.
Ia juga memperingatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar tidak menyeret nama Presiden Jokowi dalam masalah ini. Presiden, ujar Moedoko, sama sekali tidak mengetahui permasalahan ini, juga tidak terkait di dalamnya.
"Jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali," ujar Moeldoko.