9 Ciri-Ciri Suami yang Baik untuk Istri, Termasukkah Anda?
Terdapat ciri-ciri suami yang baik bagi istri menurut ajaran Islam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah menikah, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban. Demikian juga dalam bersikap, baik suami dan istri harus memiliki sikap yang baik kepada satu sama lain.
Alquran dan sunnah menjelaskan beberapa ciri-ciri suami yang baik bagi istrinya. Sebagai suami, sangat penting menjadi sosok saleh yang berguna bagi keluarganya. Beberapa ciri-ciri suami yang baik di antaranya:
1. Memperlakukan istri dengan baik
Sebagai seorang suami hendaknya memperlakukan istri dengan baik di kesehariannya termasuk menghormati istri. Dalam Alquran surat An-Nisa ayat 19:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.”
Tak hanya itu, seorang suami juga harus memperlakukan istri dengan lembut dan adil. Seperti dalam hadits riwayat Aisyah RA:
خيرُكم خيرُكم لأهلِه وأنا خيرُكم لأهلي “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik di antara kalian (dalam memperlakukan keluarganya), dan aku adalah sebaik baik dari kalian (dalam memperlakukan) keluargaku.”
2. Menjadi suami yang ditaati istri
Suami adalah seorang imam, sehingga sudah sepatutnya istri harus taat kepada suami terutama dalam hal beribadah. Seorang suami harus bisa menjadi seorang imam yang baik terutama dalam memberikan nasihat sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini semata-mata untuk menjauhkan istri dan keluarganya dari api neraka, seperti dalam Alquran surah At-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
3. Berbuat adil jika memiliki istri lebih dari satu
Allah SWT telah berfirman bahwa seorang lelaki dapat memperistri lebih dari satu. Namun tidaklah mudah hidup berumah tangga dan bersikap adil jika memiliki istri lebih dari satu. Jika tetap memaksa, maka suami tersebut telah berbuat zalim, seperti dalam Alquran surah An-Nisa ayat 3:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
“Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.”
4. Mudah memaafkan kesalahan istri
Tidak ada manusia yang sempurna begitu juga seorang istri. Sebagai seorang suami hendaknya untuk bertoleransi jika kesalahan yang dilakukan istri adalah kesalahan kecil. Mungkin saja di balik kekurangan istri, dia memiliki kelebihan di hal lain. Inilah yang perlu diperhatian.
5. Tidak menyakiti istri
Islam melarang untuk melakukan kekerasan kepada istri meski tidak taat sekalipun. Bentuk kekerasan ini termasuk melecehkan, menghina, mempermalukan, memukul bahkan membunuhnya. Ketika istri berbuat salah hendaknya suami memilih untuk menasihatinya dengan santun dan lembut.
6. Menjadi teman bicara
Pasangan suami istri tidak hanya memiliki keterikatan untuk memenuhi hak dan kewajiban. Seorang suami yang baik bisa menjadi sahabat istrinya. Istri dapat mencurahkan isi hati kepada suami dan juga saling bertukar pendapat.
7. Mengizinkan istri untuk keluar rumah
Seorang suami hendaknya tidak mempersulit istri. Ketika istri membutuhkan izin untuk pergi misal untuk memenuhi kebutuhan keluarga hendaknya suami mengizinkannya.
8. Mengizinkan istri mempercantik diri
Istri yang bersolek merupakan hak suami. Sehingga seorang suami hendaknya mengizinkan istri untuk mempercantik penampilannya yang manfaatnya kembali kepada suami.
9. Mengizinkan untuk mendapat hiburan
Suami hendaknya mengizinkan istri untuk bersenang-senang sesuai dengan batasan agama. Seperti halnya yang dilakukan Rasulullah yang mengizinkan Aisyah melihat sebuah permainan di masjid. Hadits riwayat Bukhari,
يلعبونَ بِحِرابِهم فَسَتَرنِي رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وأنَا أنْظُرُ، فمَا زِلْتُ أنظرُ حتَّى كنْتُ أنا أَنْصَرِفُ، فاقْدُروا قدْرَ الجَارِيَةِ الحديثةِ السِّنَّ تسْمَعُ اللهْوَ
“Aisyah berkata, pada suatu hari aku penah melihat Rasulullah berdiri di pintu rumahku sedangkan budak-budak Habasyah sedang bermain di dalam Masjid. Rasulullah menutupiku dengan kain selendangnya saat aku menyaksikan permainan mereka.
Sumber: mawdoo3