Muba Siap Kampanyekan Bensin Ramah Lingkungan

Dukung ISPO, Pemkab Muba mendeklarasikan Muba Sustainable Palm Oil Initaiatif

istimewa
Program replanting atau peremajaan kelapa sawit hingga pengelolaan kelapa sawit menjadi bensin membuat Kabupaten Muba selalu menjadi pembicaraan berbagai pihak. Atas terobosan inovasi Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA kesejahteraan petani sawit rakyat meningkat sekaligus mewujudkan energi baru terbarukan yang berkelanjutan.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU--Program replanting atau peremajaan kelapa sawit hingga pengelolaan kelapa sawit menjadi bensin membuat Kabupaten Muba selalu menjadi pembicaraan berbagai pihak. Atas terobosan inovasi Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA kesejahteraan  petani sawit rakyat meningkat sekaligus mewujudkan energi baru terbarukan yang berkelanjutan.


Bupati Musi Banyuasin, Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA,  memastikan beberapa program terkait keberlanjutan salah satunya produksi bensin berbasis kelapa sawit di  Muba sudah berjalan. "Ini bukan hanya mimpi, tapi sudah dirintis. Kini sudah masuk tahap proses. Produksi bensin sawit dari Musi Banyuasin akan dimulai dalam waktu dekat," jelas Dodi saat menerima audiensi Jajaran Koalisi Clean  Biofuel For All, Rabu (2/2). 

Dodi menambahkan,  keseriusan dirinya  mewujudkan energi terbarukan biofuel telah dilakukannya melalui kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kelapa Sawit (BPDP-KS). 

Dodi ingin pembenahan sektor ini mampu menyentuh kebutuhan pokok perkebunan sawit untuk menuju terwujudnya perkebunan  sawit yang sejahtera, mandiri, berdaulat dan berkelanjutan. 

Dodi juga menjelaskan Pemerintah Kabupaten Muba telah berupaya mendukung Program Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dengan mendeklarasikan Muba Sustainable Palm Oil Initaiatif (MSPOI) melakukan berbagai rencana aksi. Yang utama antara lain   mencegah deforestasi melalui moratorium izin baru dan peningkatan produktivitas dengan replanting, pendekatan lanscape melalui pendekatan satu kesatuan kawasan yang saling mempengaruhi dan memperhatikan area-area dengan nilai konservasi tinggi (high conservation value/HCV).

Lalu tidak berkebun di lahan gambut melalui moratorium izin kebun di lahan gambut dan restorasi lahan gambut dengan rewetting, revegetation, revetalisasion bersama BRG dan KLHK,  mencegah exploitasi tenaga kerja anak dibawah umur dan perempuan melalui sosialisasi kepada pekebun dan perusahaan-perusahan dan pemantauan berkala.

"Juga membangun area sumber komoditi tersertifikasi dengan keterlacakan kebun dan produksi serta mendorong penggunaan pupuk alami dan mengurangi residu pupuk. Terakhir pabrik mendekati ke rantai pasok sehingga meningkatkan pendapatan petani dengan pengurangan biaya transportasi dan mengurangi emisi kendaraan dengan jarak tempuh yang pendek," jelasnya.

Koalisi Clean Biofuel For All, Direktur Perkumpulan Lingkaran Hijau Hadi Jatmiko sangat mengapresiasi Pemkab Muba atas pembenahan hulu dalam pengembangan produk sawit jadi bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan.

"Terima kasih Pak Bupati dan jajaran atas sambutan yang hangat ini. Jujur Pak kami sangat kagum dengan inovasi Bupati Muba mengubah sawit menjadi energi terbarukan atau biofuel dan akan mendirikan pabrik kelapa sawit di Muba. Ini inovasi dan terobosan yang sangat luar biasa. Kami menawarkan diri  berkolaborasi dengan Pemkab Muba dalam kampanye program, mensosialisasikan ke dunia luas atas  posisi Muba menjadi mandiri energi via perkebunan sawit rakyat mandiri," katanya.

Koalisi clean biofuel for all adalah koalisi yang terdiri dari 10 organisasi kemasyarakatan dan organisasi non pemerintah (NGO) baik yang berada di tingkat lokal, nasional dan internasional yang mengkampanyekan pentingnya energi (bieoful) yang bersih, tidak merusak lingkungan dan memberikan keadilan bagi masyarakat atau yang dikenal dengan no deforestation, no peat, and no exploitation (NDPE).

Muba sudah melakukan itu semua dan kami yakin sawit Muba bersih, ramah lingkungan dan berkeadilan bagi masyarakat. Ini dapat menjadi contoh bagi daerah- daerah lainnya di Indonesia," katanya.

Turut hadir, Manager Sustainable landscape AID Environment Asia Monalisa N Pasaribu, Deputi Direktur Sawit Watch Ahmad Surambo, Manager pengembangan dan pemberdayaan Eep Saefula, Yayasan Agro Sriwijaya Ismail Rasyid, Maneger Litbang Lingkar Hijau Untung Saputra. Didampingi Jajaran Pemkab Muba diantaranya Kepala DLH Muba Andi Wijaya Busro SH, MHum, Kepala Dinkominfo Muba Herryandi Sinulingga AP, dan Plt Kepala Dinas Perkebunan Ahmad Toyibir SSTP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler