85 Warga Nusukan Solo Isolasi Mandiri, Lurah Buat Dapur Umum

Dapur umum didirikan di Posko Warga yang ada di Kampung Nayu Barat RT 05/RW 13.

Wihdan Hidayat / Republika
Warga menjalani isolasi mandiri di kawasan isolasi mandiri untuk pasien Covid-19. ilustrasi
Rep: Binti Sholikah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sebanyak 85 warga Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, menjalani isolasi mandiri lantaran terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dalam beberapa waktu terakhir. Lurah setempat berinisiatif mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi puluhan warganya yang menjalani isolasi mandiri tersebut pada Kamis (4/2).

Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni mengatakan, dapur umum didirikan di Posko Warga yang ada di Kampung Nayu Barat RT 05/RW 13, Kelurahan Nusukan. Dapur umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan makan harian bagi 85 warga Nusukan yang menjalani isolasi mandiri.

Sebenarnya, sebanyak 85 warga yang menjalani isolasi mandiri itu telah mendapatkan bantuan logistik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo selama masa karantina 14 hari.

"Tapi bantuan logistik itu berupa bahan pokok, sehingga kami memutuskan membuat dapur umum agar kebutuhan lauk pauk serta sayur mayur yang dikonsumsi warga bisa terpenuhi," ucap Utik kepada wartawan, Kamis (4/2).

Menurutnya, dapur umum didirikan atas kesepakatan dengan warga bersama Satgas Jogo Tonggo di Kelurahan Nusukan. Selain itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo dan Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) Nusukan juga membantu operasional dapur umum tersebut. PMI Solo memberikan bantuan senilai Rp 2 juta yang diwujudkan dalam bentuk lauk pauk dan sayur mayur untuk warga isolasi mandiri.

"Paket makan yang berisi lauk pauk, sayur mayur, dan buah sudah disesuikan dengan jumlah jiwa yang isolasi mandiri di setiap KK. Jadi jumlahnya berbeda-beda antara satu rumah dengan lainnya," imbuh Utik. 

Selanjutnya, proses distribusi dilakukan Tim Dapur Umum ke setiap RW yang memiliki warga isolasi mandiri. Kemudian, Satgas Jogo Tonggo yang menyalurkan ke rumah warga.

Saat penyerahan logistik tersebut, cukup diletakkan di pagar atau diserahkan langsung dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Diupayakan tidak terjadi kontak fisik untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. 

Baca Juga


Posko dapur umum tersebut akan disiagakan sampai 7 Februari untuk melengkapi Gerakan Jateng Di Rumah Saja yang sudah diputuskan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"Jika selalu gotong royong, kami yakin kasus positif yang ada di kelurahan perlahan akan mulai menurun," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyatakan, Satgas Jogo Tonggo dan masyarakat berperan penting dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Masyarakat yang saling peduli bisa meringankan beban warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Satgas Jogo Tonggo kami jalan, dari masing-masing kelurahan itu kalau ada yang terpapar kan langsung mengajukan bantuan logistik, kelurahan nanti yang bergerak," ucap Rudyatmo.

Berdasarkan Data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Kamis mencapai 8.643 kasus. Rinciannya 6.043 orang dinyatakan sembuh/pulang, 1.933 orang isolasi mandiri, 275 pasien menjalani perawatan, dan 410 orang meninggal dunia. Pada Kamis, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 150 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler